Proyek Lapulu-Puday Ditambah 50 Hari Kerja

  • Bagikan
MUHAMMAD ABDI ASMAUL AMRIN/KENDARI POS TATA KAWASAN : Secara bertahap Pemkot Kendari akan menata kawasan pesisir. Setelah Lapulu Puday, Poasia-Talia dan sekitaran Jembatan Teluk Kendari (JTK) menjadi target. Tampak RTH Papalimbang dari JTK.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Seperti yang sudah diduga, proyek penataan kawasan kumuh di kelurahan Lapulu-Puday harus diperpanjang. Sesuai kesepakatan, kontraktor kembali diberikan waktu tambahan selama 50 hari kerja. Masa penuntasan program Kota Tanpa Kumun (Kotaku) ini diperpanjang hingga Desember mendatang.

Koordinator Program Kotaku Kendari La Ngkarisu mengatakan sesuai adendum pertama waktu pengerjaan hingga 30 Oktober lalu. Namun karena beberapa pertimbangan, waktunya diperpanjang. Selain itu, ada penambahan anggaran Rp 2,7 miliar.

"Jadi, 18 Desember 2022 pengerjaan harus selesai. Jika tidak, dipastikan kontraktor akan dikenakan sanksi," kata La Ngkarisu kemarin.

Sejauh ini, pengerjaan kawasan Lapulu-Puday telah mencapai 97 persen. Sejumlah item proyek telah memasuki tahap finishing. Selain itu, ada volume pekerjaan yang bertambah. Tambahan inilah yang menjadi pertimbangan kenaikan anggaran termasuk kenaikan material dan bahan bangunan. Luas kawasan yang ditatap sekitar 15 hektar.

Segmen Puday-Lapulu lanjutnya, akan menjadi destinasi baru untuk masyarakat Kendari. Di sisi lain, membantu meningkatkan ekonomi dan daya saing UMKM masyarakat. "Pemerintah ingin memastikan kawasan permukiman lebih layak dan nyaman untuk dihuni. Ini menjadi bukti keseriusan Pemkot mewujudkan Kendari, Kota Tanpa Kumuh," imbuhnya.

Penataan kawasan sambungnya, tak hanya berhenti di sini. Pemerintah berencana akan menata kawasan kumuh di kelurahan Poasia-Talia dan sekitaran Jembatan Teluk Kendari (JTK). "Kita berupaya agar kawasan-kawasan pesisir lainnya bisa diselesaikan," tutupnya. (b/win)

  • Bagikan