Semarak HUT ke-63 Pemkab Buton

  • Bagikan
Bupati Buton, La Bakry bersama jajaran Forkopimda usai mengikuti sidang paripurna dalam memperingati pertama kalinya HUT ke-63 kabupaten. Penetapan ulang tahun kabupaten tersebut telah melewati kajian mendalam berdasarkan kajian histori dan bukti-bukti otentik.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Puncak peringatan HUT ke-63 Kabupaten Buton akan berlangsung Senin, 4 Juli, hari ini. Ragam kegiatan menarik sudah digelar sukses sejak pekan lalu. Paling meriah terlihat Sabtu (2/7) lalu, saat pelaksanaan lomba gerak jalan indah yang melibatkan ibu-ibu PKK tingkat desa hingga kelompok umum. Sebanyak 101 barisan berpartisipasi dan membuat jalan ibu kota penuh sesak oleh penonton. Bupati Buton, La Bakry, mengawal seluruh rangkaian giat menyambut HUT otoritanya itu. Mulai dari pertandingan futsal, karnawal budaya, gerak jalan indah, sunatan massal hingga rapat paripurna di DPRD.

Salah satu tujuan ditetapkannya hari jadi kabupaten agar semua wilayah di jazirah Buton merasa memiliki dan menjadi bagian dari daerah. Melihat antusias masyarakat mengikuti semua rangkaian lomba peringan HUT itu sudah membuktikannya. "Ini baru pertama kali kita gelar, acara 17-an saja tidak seramai ini biasanya. Saya juga mengapresiasi all out dari setiap OPD, mulai dari dinas sampai tingkat desa sudah memberi pertunjukan luar biasa," katanya.

Usai menerima barisan gerak jalan, La Bakry bersama jajaran Forkopimda melanjutkan kegiatan di gedung DPRD. Menghadiri undangan paripurna dalam rangka mendengarkan pidato Bupati Buton memperingati pertama kalinya HUT ke-63 Kabupaten Buton yang dirangkaikan dengan hari jadi ke 19 Psarwajo sebagai ibu kota. Dalam rapat itu, La Bakry menyampaikan penetapan ulang tahun kabupaten telah melewati kajian yang mendalam berdasarkan kajian histori dan bukti-bukti otentik. Sejarah mencatat pembentukan Kabupaten Buton sebagai daerah tingkat II di Sulawesi Tenggara sesuai undang-undang nomor 29 tahun 1959 tentang pembentukan daerah tingkat II di Sulawesi Tenggara yang diundangkan pada tanggal 4 Juli 1959.

“Konsekuensi perpindahan ibu kota Kabupaten Buton dari Baubau ke Pasarwajo semua proses tersebut adalah sejarah dalam membentuk peradaban baru dan dikenang agar menjadi bahan evaluasi dan spirit membangung daerah," katanya. Kata dia, sejak 2017 lalu, Ia menerima amanah untuk melanjutkan tongkat estafet pembangunan daerah. Ada kekurangan tentunya. Namun tak sedikit prestasi yang sudah dipersembahkan. Kabupaten Buton masuk dalam 10 daerah terbaik dalam pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum kategori kabupaten secara nasional pada tahun 2020 serta penghargaan dari Badan Pembina Hukum dan Hak Asasi Manusia dari Kemenkumham. Apresiasi juga diberikan kepada pemerintah atas kinerja OPD yang terintegrasi dalam penanganan stunting, menjadi kabupaten lokus pelaksanaan konvergensi intervensi stunting di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2020 dan meraih peringkat 1 penghargaan kabupaten inspiratif.

Secara berturut-turut sejak tahun 2014, Kabupaten Buton juga meraih opini wajar atau WTP dari BPK. "Atas semua usaha, kerja sama dan saling mendukung kita selama ini, saya dan wakil bupati mengucapkan banyak terima kasih. DPRD selalu mendukung kami dengan semua fungsinya," tutupnya. Hari ini, Pemkab Buton akan menggelar upacara akbar di Alun-alun Takawa. Di sana, pengumaman semua lomba disampaikan sekaligus penyerahan hadiah. Untuk menegaskan Buton sebagai daerah berbudaya, peringatan HUT itu akan ditutup dengan acara Kandekandea. (b/lyn)

  • Bagikan