KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kasus penyalahgunaan narkoba di Sultra menjadi perhatian serius. Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sultra dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sultra bersekutu guna mencegah penyalahgunaan barang haram itu.
Ketua TP PKK Sultra Nur, Endang Abbas, mengatakan, menuturkan, jika salah satu anggota keluarga yang mengonsumsi narkoba atau bahkan sudah kecanduan, maka hal tersebut akan membuat ketahanan keluarga menjadi bias. Karena itu, ia membangun sinergi dengan BNNP untuk mewujudkan keluarga sehat, yang tidak tersentuh oleh narkoba.
“Ketahanan keluarga akan lebih kuat dan lebih sehat, lalu kemudian beriman. Sehingga, tidak ada yang membuat kesalahan dalam hal mengkonsumsi narkoba,” ujarnya usai meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan BNNP Sultra tentang Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, (P4GN).
Ia menegaskan, narkoba dapat merusak watak dan karakter, serta akan berdampak buruk bagi manusia sehingga pihaknya siap bekerjasama memberantas penyalahgunaan narkoba. Tempat sama, Kepala BNNP Sultra, Isnaeni Ujiarto, mengatakan PKK merupakan organisasi yang sangat krusial dalam berperan menanggulangi pencegahan bahaya narkoba.
Ia menyampaikan, PKK semacam dasawisma atau kader Posyandu yang bisa menjadi perpanjangan dari PKK sampai ke tingkat desa. “Artinya, melalui PKK menjadi langkah strategis untuk penanggulangan, pencegahan maupun pemberdayaan kepada masyarakat itu sendiri,” katanya. (m4/b)