Pemkab Lakukan Pemetaan dan Analisis Situasi
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pandemi Covid -19 menjadi salah satu alasan hingga memberi pengaruh pada kondisi kesehatan dan perekonomian masyarakat, termasuk jumlah penderita stunting. Tahun 2022 ini di Konawe Selatan (Konsel), total jumlah anak stunting sebanyak 2.763 jiwa dan jumlah keluarga berisiko stunting mencapai 32.902 KK. Angka tersebut tersebut diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Konsel, Sajuddin Idris, melalui Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Adam Azhar Amirullah. Ia menjelaskan, tahun ini rencana kegiatan untuk program penanganan stunting salah satunya dengan pertemuan pemetaan dan analisis situasi program tingkat kabupaten.
"Kegiatan pertemuan telah dilaksanakan selama dua hari pada akhir pekan lalu dan dibuka Pj. Sekretaris Kabupaten (Sekab), Ibu Hj. St. Chadidjah," jelas Adam Azhar Amirullah, Senin (13/6). Ia menambahkan, pemetaan dan analisis situasi program tahun 2022 tersebut diikuti 16 instansi terkait yang masuk dalam Tim Percepatan Penanggulangan Stunting Kabupaten Konawe Selatan. "Pertemuan ini untuk memetakan situasi stunting yang ada, serta menganalisisnya untuk mendapatkan data akurat dan terkini. Kedepannya data tersebut dapat digunakan untuk rencana kerja instansi terkait, baik daerah maupun pusat dalam upaya penurunan angka stunting di Konawe Selatan," paparnya.
Adam Azhar Amirullah mengakui, banyak kendala yang dihadapi dalam menghadapi penanganan stunting. Salah satunya disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat. "Olehnya itu Pemerintah Pusat dan Daerah mengambil langkah-langkah dalam menekan jumlah stunting yang mulai bertambah," sambungnya. Program Pemerintah Pusat tersebut telah ditindaklanjuti di daerah dengan mengambil langkah-langkah strategis seiring dengan sudah menurunya Covid-19 yang menuju pada fase endemi.
"Dalam penanganan stunting pada tahun 2022 ini, Pemkab Konsel telah melakukan tahap aksi I dan II yaitu pengumpulan data primer dan sekunder dalam rangka menentukan desa/kelurahan lokus stunting untuk tahun 2023 yang berjumlah 25 wilayah," terangnya. (c/ndi)