KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kolaka mulai mengkhawatirkan. Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan setempat, dalam lima bulan terakhir, Januari hingga Mei 2022, tercatat ada 66 kasus DBD di Bumi Mekongga. Dari jumlah kasus tersebut, tiga penderita penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut tak dapat tertolong sehingga akhirnya meninggal dunia. Kepala Dinas Kesehatan Kolaka, Harun Masirri, mengungkapkan, pihaknya telah melakukan upaya untuk menekan kasus DBD di Bumi Mekongga. Mereka telah menugaskan petugas Surveilans dan Puskesmas untuk melakukan sosialisasi atau penyuluhan pencegahan DBD. Kata dia, kegiatan sosialisasi tersebut juga dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya penularan.
"Kami memberikan langkah-langkah intetvensi seperti memberikan abate untuk abatesasi. Kami juga melakukan foging apabila dibutuhkan. Bahkan, kami juga melakukan penanganan kesehatan dan perawatan jika ada yang mengalami gejala atau positif DBD," bebernya, Minggu (12/6). Menurut Harun Masirri, sumber utama penyebab DBD adalah lingkungan yang kotor. Olehnya itu, untuk mengoptimalkan pencegahan maka pihaknya selalu mengimbau kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan melalui gerakan 3 M plus.
"Gerakan 3 M itu adalah menguras dan menutup penampungan air serta mengubur barang bekas. Adapun plusnya diantaranya dengan menanam tanaman pengusir nyamuk seperti serai dan lavender. Ini harus kita lakukan dalam rangka mencegah DBD," pesan Harun Masirri. (b/fad)