Monianse Jadi Guide Laskar Rempah

  • Bagikan
GUIDE HANDAL : Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse (kedua dari kanan) ketika menyambut para Laskar Rempah, sekaligus menjadi pemandu wisata bagi 45 orang anak muda tersebut. Ia menjelaskan sejarah Kesultanan Buton dan bagaimana Pelabuhan Baubau menjadi jalur rempah dunia di zaman penjajahan Belanda dan Portugis. (FOTO/ELYN)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Sambutan hangat diperlihatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau pada rombongan pemuda pemudi terpilih dari 34 provinsi yang menumpangi KRI Dewaruci saat berlabuh di Pelabuhan Murhum, Rabu (8/6) pagi.

Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse dengan pakaian adat Kesultanan Buton menyambut langsung dan mengajak peserta menuju Keraton Wolio sebagai pusat kegiatan. Di situ, para laskar rempah diajak berkeliling keraton. Menariknya, selain mendampingi, Ahmad Monianse sekaligus menjadi pemandu wisata bagi 45 orang anak muda tersebut.

Dengan fasih, Baubau-1 itu menjelaskan secara gamblang dan rinci sejarah Kesultanan Buton. Bagaimana Pelabuhan Baubau bisa menjadi jalur rempah dunia di zaman penjajahan Belanda dan Portugis.Pemkot juga menyiapkan pameran UMKM di sana. Selain hasil tenunan, para ibu dari Dekranasda Kota Baubau menyuguhkan penganan tradisional untuk buah tangan. Kurang lebih satu jam meladeni pertanyaan dari peserta, Monianse yang didampingi Ketua TP-PKK, Nursanti Monianse, dan Sekretaris Kota, Roni Muhtar, mengajak peserta memasuki aula pertemuan. Dialog kebudayaan pun digelar, ada Pakar Budaya Sulawesi Tenggara, Prof. La Niampe yang juga memaparkan detail sejarah Buton.

Acara berlanjut dengan perjamuan Kandekandea. Setelahnya ada penanaman pohon rempah sebagai penutup, sebelum akhirnya peserta pulang beristrahat di Villa Nirwana. Wali kota kemudian menjamu peserta makam malam di rumah dinasnya.

Wali Kota Baubau berharap, kunjungan Kapal Dewaruci itu bisa membangkitkan kembali pemahaman sejarah warga Baubau. Muaranya menjadi semangat bersama untuk mengembalikan kejayaan pelabuhan Murhum sebagai jalur rempah. "Dulu kita adalah penghasil, sekarang lahan kita semakin sedikit, tetapi masih ada yang dipasok juga dari daerah tetangga melalui pelabuhan kita.

Makanya sekarang fokus kita pelabuhan akan menjadi kekuatan ekonomi kita," katanya. Menurut Ahmad Monianse, kehadiran laskar rempah itu juga menjadi ajang promosi daerah. Potensi daerah, mulai dari kebudayaan, pariwisata dan lainnya. Itu akan membuat Baubau akan semakin dikenal, sebab pesertanya merupakan perbakilan dari masing-masing provinsi.

Untuk diketahui, hari ini rombongan laskar rempah itu melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Buton. Di sana, ada tiga titik yang akan dikunjungi yakni pabrik aspal Buton, objek wisata Kalibiru dan masyarakat adat di Desa Bajo Bahari. (b/mel/lyn)

  • Bagikan