Gesture Jokowi dan Substansi US-ASEAN Summit

  • Bagikan
Trulogi

by. Anggoro Haris

Saya punya argumen sendiri tentang foto andalan dalam postingan kali ini.

Dari setting formasi foto di bawah saya menerjemahkan bahwa setelah Joseph Robinette Biden, Jokowi adalah orang "penting" kedua. Hassanal Bolkiah ada di sisi kanan Biden. Padahal negaranya hanya seluas lima kali kecamatan Kapontori di Buton. Mungkin karena beliau adalah Sultan. Maka ia penting. Bisa jadi.

Memimpin negara sebesar Indonesia di kawasan ASEAN, Pakde Jokowi menjadi koordinator anggota ASEAN lainnya, setidaknya saat US-ASEAN summit 2022 baru-baru ini di Washington D.C. Karena biasanya, di setiap momen foto bersama, tokoh utama itu selalu  di bagian tengah. Itu adalah tata krama dalam semesta perfotoan.

Sumber : facebook Presiden Joko Widodo

Di luar terminologi "cebong dan kampret", saya harus salut dan kagum kepada presiden kita, Mr. Widodo--begitu sapaan Biden. Saat turun blusukan ke warga bertemu orang-orang "kismin", beliau bisa bertransformasi menjadi sosok yang terlihat semenjana. Wajah-wajah jelata dan kesederhanaan rautnya  gampang berbaur. Nyinyiran netizen "presiden rasa lurah" viral, karena model komunikasinya dinilai tak lebih dari kerja-kerja seorang aparat desa atau lurah.

Seandainya kita ikhlas sejenak, lalu mengonsentrasikan seluruh energi positif, mungkin saja itu memang tujuannya. Ia hendak menyatu dengan rakyatnya. Ia tidak ingin ada dinding yang membatasi antara dirinya dan rakyat. Layaknya breaking the ice, ia ingin memecah kecanggungan. Jika publik jagat maya menggantang kapasitasnya sebatas lurah, maka tak mengapa.  Jauh hari ia sudah sadar diri asalnya dari mana. Maka tak ada yang perlu dipersoalkan. Biarkan saja. Inilah demokrasi, jalan tol berspekulasi.

  • Bagikan

Exit mobile version