BPS Konut Latih Petugas Sensus Penduduk Lanjutan Jelang SP 2022 Lanjutan

  • Bagikan
Peserta pelatihan Sensus Penduduk (SP) 2020 lanjutan sempatkan foto bersama. (FOTO : AGUS SETIAWAN / KENDARI POS)

KENDARIPOSFAJAR.CO.ID -  Sensus Penduduk (SP) 2020 Lanjutan bakal digelar mulai 15 Mei - 30 Juni mendatang. Sebelum dilakukan survei, Badan Pusat Statistik (BPS) melatih seluruh petugas sensus-nya. Di Sultra, jumlah petugas pendata mencapai sekira 1.400 orang. 

Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti mengungkapkan, edukasi penting diberikan kepada petugas pendata agar bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.

"Mereka dilatih agar menghasilkan data yang berkualitas. Jangan sampai salah tanya agar respondennya tidak salah menjawab," ungkapnya usai membukan pelatihan petugas pendata SP 2020 lanjutan di Hotel Dblitz, Senin (11/05/2022).

Lanjut dia, dalam survei nanti, terdapat sekira 83 pertanyaan yang akan diajukan kepada responden dalam hal ini rumah tangga terpilih.
Agnes mencontohkan, salah satu pertanyaannya yakni untuk mendapatkan angka kematian bayi (AKB). 

"Nantinya data yang dihasilkan dari AKB itu bisa jadi dasar pengambilan kebijakan dari pemerintah dalam menekan angkanya," ungkap Agnes. 

Disisi lain, Agnes memastikan petugas sensus sehat jasmani dan rohani serta menerapkan protokol kesehatan saat bertugas. Selain itu, petugas juga dibekali dengan atribut seperti rompi BPS dan tanda pengenal sehingga responden yakin dengan petugas yang melaksanakan pendataan. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPS Konawe Utara, Sitti Maswiah menyambut baik pelatihan petugas pendata lapangan SP 2020 lanjutan tahun ini. Menurutnya, pelatihan sangat positif dalam rangka meningkatkan kemampuan petuga lapangan dalam memperoleh data yang akurat dan berkualitas. 

Lanjut dia, khusus di Konut pihaknya bakal menurunkan sekira 47 petugas. Rinciannya 4 orang Kordinator Sensus Kecamatan (Koseka), 11 kordinator tim (Kortim), dan 32 Petugas Pendata Lapangan (PPL) seluruh petugas dikelompokkan menjadi dua kelas dan akan menjalani pelatihan selama tiga hari mulai 10 - 13 Mei 2022.

"Semuanya dilatih agar nantinya bisa menghasilkan data yang bisa membantu pemerintah dalam proses pengambilan kebijakan," pungkasnya. (ags) 

  • Bagikan