Gelar Kasambu-Sambu, Tradisi Warga Kolase Pasca Lebaran

  • Bagikan
Ketua Panitia Pesta Adat 2022, La Ode Aswad (kiri) ketika menyerahkan buku sinopsis kasambu-sambu kepada Plt Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse dan disaksikan langsung para tamu yang menghadiri ritual tersebut di Lapangan Bola Kelurahan Kolese, Kecamatan Lea-lea.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Setiap kelompok masyarakat memiliki identitas kultural sendiri. Dalam suasana lebaran, kelompok masyarakat Kolese bisa dibilang menjadi salah satu yang menonjol di Kota Baubau. Di sana, ada halalbihalal versi lokal yang dihelat warga. Namanya Kasambu-sambu. Sebuah tradisi yang sudah berjalan puluhan tahun dan menjadi ajang silaturahmi terbesar bagi masyarakat setempat. Awalnya tradisi adat Kasambu-sambu merupakan bentuk ungkapan rasa syukur pada Allah SWT atas limpahan hasil panen para petani dan hasil tangkapan para nelayan di Kolese. Kini sudah berkembang juga sebagai seremoni menyambut para perantau yang kembali ke kampung halaman sebelum kemudian berangkat dan berpisah lagi dengan keluarga besarnya.

Kasambu-sambu dalam bahasa lokal berarti, suap-menyuap makanan. Para gadis dengan menggunakan pakaian adat akan menyuap tetamu dengan aneka panganan terbaik yang dihidangkan pada wadah talang besar. Itu adalah bentuk penghargaan dan penghormatan kepada tamu. Usai menyantap makanan yang telah disiapkan, para tamu pun memberi saweran kepada para gadis yang telah menghidangkan sekaligus melayaninya.

Setelah sempat tertunda dua tahun karena badai Covid, acara adat Kasambu-sambu itu akhirnya kembali bisa digelar pada Sabtu (7/5) lalu. Tepat sepekan pasca perayaaan hari raya Odul Fitri 1443 Hijriah, masyarakat Kolese dan Lowulowu berkumpul di sepak bola Kelurahan Kolese, Kecamatan Lea-lea mengikuti rangkaian pesta adat itu. Acara itu diawali dengan Tarian Mangaru dan Pencak Silat. Itu menjadi perayaan menyambut tamu besar yakni Plt. Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Moniase, Sekot, Rony Muhtar dan Kapolres, AKBP Erwin Pratomo bersama jajarannya.

Plt. Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, dalam sambutannya mengatakan, tradisi Kasambu-sambu adalah wujud nilai-nilai PO5 yang dirumuskan Almarhum Wali Kota, AS Tamrin. Didalamnya mengandung makna saling menyayangi dan menghormati sesama. Tradisi Kasambu-sambu kata dia tidak boleh hilang tergerus kemajuan teknologi. Sebab itu merupakan identitas masyarakat Kolase dan Lowolowu yang terpisah hanya soal admnistrasi kewilayahan. "Ini adalah nilai luhur yang terimplementasi dalam gerak nyata. Sebuah tradisi yang mempersatukan. Sangat baik untuk dipertahankan, saya sangat mengapresiasi panitia dan masyarakat Kolese," jelasnya.

Monianse berharap, model pelestarian budaya itu tidak hanya dilakukan masyarakat Kolese, tetapi juga oleh warga wilayah lain. "Karena sesungguhnya kita bisa besar dengan budaya yang dimiliki," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pesta Adat Tahun 2022 Kelurahan Kolese, La Ode Aswad, menjelaskan, event tahunan tersebut diselenggarkan seminggu usai pelaksanakan hari raya Idul Fitri. Tema tahun ini "Kasambu-sambu rekontruksi budaya masa lalu, rajut persaudaraan masyarakat Kolese".

"Pesta adat ini kita akan laksanakan tiap tahunnya agar tetap budaya tahun lalu," ujar La Ode Aswad. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau itu melanjutkan, pesta adat terlaksana berkat kekompakan serta keberasamaan masyarakat Kolese, baik yang berada di dalam wilayah kelurahan maupun para perantau. "Banyak kerukunan masyarakat Kolese dari perantauan yang berpartisipasi, ada dari Papua hingga Batam. Ini wujud kebersamaan kita," katanya.

Ia menyebut, ada 83 talang makanan yang disiapkan masyarakat. Ketersediaan isi talang merupakan sumbangsih secara suka rela. Menurut Aswad, acara itu terbilang sukses, sebab masyarakat sangat antusias. "Bagi kami, Kasambu-sambu ini adalah media pemersatu. Saat kita duduk makan bersama, berhadap-hadapan, tidak ada sekat. Pangkat jabatan itu dikesampingkan. Semuanya sama, warga Kolese," lanjutnya. Dia juga berharap, tradisi itu akan tetap hidup dimasa mendatang. Momentum silaturahmi terbangun dengan baik di sana, sehingga perlu upaya memertahankannya. (b/mel/lyn)

  • Bagikan