KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID–Pasar Rakyat Lefuto di Kecamatan Kaledupa tinggal menunggu proses hibah dari Pemerintah Pusat ke daerah. Kini, pekerjaan proyek Pasar Tomia yang juga akan dibangun melalui tugas pembantuan (TP) dari anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN) tahun 2022, sementara menunggu proses lelang. Meski bersumber dari APBN, namun lelang proyek yang menyerap anggaran sebesar Rp 3 miliar ini, tidak melalui kementerian terkait, melainkan dilelang di daerah.
Hingga memasuki pertengahan April, belum ada tanda-tanda pekerjaan pasar yang terletak di Kecamatan Tomia ini. Hal ini dikarenakan tahapan lelang belum juga dilakukan. Namun, berdasarkan agenda sebelumnya, pekerjaan TP biasanya kerap dilakukan pada Juni atau Juli.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Wakatobi, Safiuddin, menjelaskan, untuk proses pekerjaan proyek TP tersebut memang sedikit menghabiskan waktu. Apalagi proses keuangannya lewat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Baubau. “Kalau TP kan APBN, jadi proses keuangannya lewat KPPN Baubau. Meski begitu, lelangnya tetap dilakukan di daerah bukan melalui kementerian. Kalau Kementerian menunggu SIRUP sebagai rujukan perencanaan pekerjaanya,” ujarnya, Rabu (13/4).
Biasanya kata Safiuddin, waktu lelang dan pengawasan selama 45 hari. Pada proses menuju pekerjaan fisik kadang menghabiskan waktu hingga enam bulan lamanya. Jadi, tak heran jika pada awal tahun ini belum ada pekerjaan fisik di lokasi kegiatan. “Kalau seperti tahun-tahun sebelumnya biasa kita mulai pekerjaan fisik pada bulan Juni atau Juli. Karena prosesnya panjang. Lain lagi dengan dana alokasi khusus (DAK) untuk pembangunan industri logam di Pulau Binongko. Proses dan waktu lelang juga berbeda,” pungkasnya. (c/thy)