KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Gerakan pangan murah (GPM) yang sedang digelar pada berbagai wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra), termasuk Buton Utara (Butur), merupakan program jangka pendek dalam rangka mengantisipasi lonjakan harga dan kelangkaan bahan pokok. Diharapkan, selama bulan Ramadan dan hari besar keagamaan Idulfitri, semua kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan harga terjangkau.
"Pasar murah tidak lagi menjadi program rutin jika stok pangan kita terpenuhi dengan harga terjangkau. Salah satu penyebab melonjaknya harga, karena stok produksi bahan pokok kita yang terbatas," ungkap Wakil Bupati Butur, Rahman, kemarin. Ia berharap ke depan, daerah berjuluk Lipu Tinadeakono Sara tersebut, dapat menjadi produsen pemasok komoditas bahan pokok ke wilayah lain.
"Tentu dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat," sambungnya. Rahman mengakui, gerakan pangan murah yang digelar saat ini untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga. Ia berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya pasar murah, khususnya jajaran Dinas Perindag, Bulog dan para pelaku usaha. "Pemkab telah melakukan operasi pasar dan menggelar gerakan pangan murah pada sejumlah titik," pungkas Butur-2 tersebut. (c/had)