KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Penjabat (Pj) Bupati Bombana Drs. Edy Suharmanto, meresmikan Gedung Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Bio Safety Level 2 (BSL-2) di Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana, akhir pekan lalu. Selain itu, juga meluncurkan Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) yang menghubungkan Puskesmas, Pustu, Posyandu, serta program Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk seluruh masyarakat Bombana.
Edy mengatakan Labkesda BSL-2 dibangun untuk meningkatkan kapasitas diagnostik dan penanganan penyakit menular di Bombana. Laboratorium dengan standar BSL-2 ini juga dibangun melalui sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023, dan merupakan salah satu upaya memperkuat sistem kesehatan di Bombana.
Katanya, dengan keberadaan laboratorium ini sangat membantu tenaga kesehatan dalam memberikan layanan berbasis bukti, meningkatkan efisiensi pengobatan, dan mencegah penyebaran penyakit. Ia berharap dengan adanya Labkesda BSL-2 ini, pelayanan kesehatan di Bombana semakin maju, serta mampu bersaing dengan Laboratorium lain baik pemerintah maupun swasta khususnya di Sultra.
“Dengan adanya laboratorium BSL-2 dan integrasi layanan kesehatan primer, kita berharap dapat meningkatkan deteksi dini dan penanganan penyakit menular serta memberikan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif kepada masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya berkomitmen untuk melakukan satu gebrakan yang menjadi program nasional, yang menjadi mandat dari Kementerian Kesehatan RI kepada seluruh kabupaten kota seluruh Indonesia yaitu Lounching Puskesmas terintegrasi/Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP).
Program ILP bertujuan mengoptimalkan pelayanan kesehatan di tingkat dasar dengan mengintegrasikan berbagai fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas, Pustu, dan Posyandu. Melalui integrasi ini, diharapkan masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan dengan lebih mudah dan efisien. Selain itu, program ini juga mendukung upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit melalui pemeriksaan rutin dan edukasi kesehatan.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. “Tentu saja keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah semata. Dukungan dari tenaga kesehatan, masyarakat, dan seluruh stakeholder sangatlah penting,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan program pemeriksaan kesehatan gratis sebagai langkah preventif dalam menjaga kesehatan. “Mari kita jadikan momentum ini untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri dan keluarga, sehingga kualitas hidup kita semakin baik,” tambahnya. (ris)