KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari berkolaborasi dalam mendukung ketahanan pangan. Pemkot melalui Dinas Pertanian Kota Kendari bersama Lapas Kendari menuai hasil kolaborasi itu dengan memanen jagung di Kawasan Sarana Asimilasi Lapas, Jumat (7/2/2025).
Program tersebut tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi warga binaan melalui pelatihan pertanian dan peningkatan pendapatan.
Penjabat (Pj) Sekda Kota Kendari, dr.Sukirman mengaprsiasi keberhasilan program ini.
Menurutnya, pemanfaatan warga binaan untuk bertani memberikan manfaat ganda yakni memberikan kegiatan positif dan udara segar bagi warga binaan, sekaligus berkontribusi pada stabilisasi harga pangan dan pengendalian inflasi.
“Pemerintah Kota Kendari berkomitmen untuk memberikan pendampingan, tidak hanya kepada warga binaan Lapas, tetapi juga kepada instansi lain yang ingin terlibat dalam program serupa,” ujar dr.Sukirman disela-sela panen jagung.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Lapas Kelas IIA Kendari, Herman Mulawarman, menjelaskan program ini selaras dengan cita-cita Presiden dan program Kementerian Hukum dan HAM (kini Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan) dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
“Penanaman dan panen jagung memberikan pengalaman dan keterampilan berharga bagi warga binaan, yang diharapkan dapat menjadi bekal mereka untuk mencari nafkah setelah bebas,” ujar Herman.
Menurutnya, hasil panen itu selain untuk konsumsi warga binaan, juga berkontribusi pada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lapas dan digunakan sebagai modal untuk penanaman selanjutnya.
“Tingginya kualitas jagung juga menarik minat masyarakat sekitar untuk membeli hasil panen dari Lapas. Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan penuh Dinas Pertanian Kota Kendari berupa penyediaan bibit unggul, pupuk berkualitas, dan pelatihan pertanian,” kata Herman.
Ke depan, Lapas Kendari berencana untuk memperluas area penanaman dan diversifikasi jenis tanaman. “Dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini dan membantu proses reintegrasi sosial warga binaan menuju kehidupan yang mandiri dan produktif,” jelas Herman.
“Program ini membuktikan bahwa pertanian dapat menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung program pembinaan warga binaan,” pungkas Herman. (ags/b)