--Konawe Penyumbang Terbesar
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Sulawesi Tenggara (Sultra) kini mengukuhkan diri sebagai provinsi sentra produksi beras di tanah air. Posisi itu tak lepas dari tingkat produksi yang mengalami peningkatan. Hingga akhir 2024, total hasil gabah kering giling (GKG) mencapai 551.695 ton atau setara produksi beras 316.806 ton.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distannak) Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya menjelaskan hasil produksi padi sepanjang tahun 2024 ini menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2023, produksi GKG tercatat 479.407 ton atau setara beras sebanyak 275.296 ton.
Peningkatan tersebut, merupakan hasil dari kerja keras semua pihak. Mulai dari pemerintah daerah, dinas terkait hingga para petani yang terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi mereka.
"Produksi yang meningkat ini tidak lepas dari dukungan semua stakeholder, khususnya daerah-daerah yang menjadi sentra produksi padi. Para petani di daerah sentra produksi telah berhasil menjaga dan bahkan meningkatkan produktivitas padi mereka sepanjang tahun 2024," ujarnya kemarin.
Dari 17 kabupaten/kota di Sultra, Konawe tercatat sebagai daerah dengan hasil produksi padi terbesar, dengan total gabah kering giling (GKG) sebanyak 212.742 ton. Disusul Kolaka Timur berada di urutan kedua dengan total produksi gabah kering giling sebanyak 89.760 ton.
"Konawe Selatan berada diurutan ketika produksi terbesar yakni 80.656 ton. Bombana dengan 78.898 ton, dan Kolaka yang menghasilkan 48.396 ton. Kabupaten lain turut menyumbangkan produksi gabah kering giling. Mulai Baubau 8.198 ton, Konawe Utara 6.978 ton hingga Kolaka Utara 6.332 ton (lengkap lihat grafis)," rincinya.
"Pencapaian ini menunjukkan bahwa hampir semua daerah di Sultra memiliki potensi untuk terus meningkatkan produksi padinya. Ke depannya, kami berharap program-program yang ada akan terus mendukung petani dan memperkuat ketahanan pangan," tutupnya. (b/iky)
