KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - BKKBN Prov. Sultra dan Korem 143/Haluoleo melalui Kodim 1412 Kolaka serta Bank Indonesia (BI) Sultra bersinergi dalam percepatan penurunan stunting di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, melalui pembangunan sarana Air Bersih di Desa Mokupa Kecamatan Lambandia Kabupaten Kolaka Timur.
Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Sultra, Drs. Asmar, M.Si menyampaikan bahwa penyediaan sumber air bersih ini dalam rangka mendukung progam nasional tentang percepatan penurunan stunting dalam bentuk pembangunan sarana bak penampungan serta pipanisasi dari mata air di pegunungan.
"Bak penampungan dan Pipanisasi dibangun di Mokupa, Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur yang merupakan salah satu kegiatan yang di usulkan oleh Pokja Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Desa Mokupa dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kolaka Timur, khususnya di pedesaan," ujar Asmar.
Lanjut Asmar mengatakan, melalui program tersebut, ia optimis prevalensi stunting di daerah ini akan mengalami penurunan yang signifikan. Dengan demikian akan tumbuh generasi yang tumbuh berkualitas.
“Prevalensi stunting tahun 2023 secara nasional dan provinsi mengalami penurunan. Hasil SSG I tahun 2022 menunjukan penurunan dari 24.4% di 2021 menjadi 21.6% di 2022. Namun penurunan angka ini tidak disertai dengan penurunan angka prevalensi stunting Kabupaten/ Kota (Survei Kesehatan Indonesia, 2023) di Provinsi Sulawesi Tenggara, terjadi peningkatan angka kejadian stunting pada 10 wilayah.
Kenaikan paling besar terjadi di Kabupaten Kolaka Timur 7,5, Kolaka Utara 7 dan Kota Kendari, 6,2. Berdasarkan data pada Sistem Informasi Peringatan Dini Pengendalian Penduduk (https://siperindu.online/) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang diolah berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023 Badan Pusat Statistik menampilkan data capaian Akses terhadap air minum layak setiap kabupaten kota wilayah provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2023 hanya mencapai 94.80. Sementara Kabupaten Kolaka Timur 94,61. Tentunya, capaian ini belum menyentuh target RPJMN 2020-2024, namun lebih baik atau sama dengan capaian nasional’. Pungkas Asmar.
Sementara itu, Kepala Desa Mokupa, Asis mengatakan, pembangunan bak penampungan serta pipanisasi di desanya itu dapat memberikan manfaat kepada seluruh Rumah Tangga yang belum terjangkau fasilitas air bersih layak konsumsi yang meliputi 5 dusun dengan jumlah penduduk 1.597 dan Jumlah Kepala Keluarga 491 keluarga.
"Sebelumnya warga Desa Mokupa yang selama ini mendapat air bersih dari sumber mata air di pegunungan melalui dana swadaya hanya dapat mencukup secara bergiliran di setiap dusunnya. Melalui pembangunan bak air serta pipanisasi air bersih ini, maka akan tercukupi kebutuhan air bersih bagi warga di serluruh dusun," kata Asis.(adv)