KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Duet Ruksamin dan Sjafei Kahar resmi mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Sultra ke KPU Sulawesi Tenggara (Sultra), kemarin. Diantar ribuan pendukungnya, Ruksamin-Sjafei Kahar tiba di KPU Sultra sekira pukul 17.00 WITA. Usai mendaftar, Ruksamin menyatakan berkasnya telah dinyatakan lengkap oleh KPU.
“Kami sudah disuruh berpuasa, karena besok sudah harus melakukan pemeriksaan kesehatan di RS Bahteramas,” kata Ruksamin.
Secara singkat, Ruksamin menyebut visi misinya tertuang dalam “Selaras, Sultra Pusat Energi Dunia” yang dijabarkan ke dalam sembilan program.
“Insya Allah kita akan menjadikan Sultra sebagai pusat energi dunia. Kami jabarkan dalam sembilan energi yang kemudian akan dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Ditanya soal partai yang mengusungnya, Ruksamin menyebut hanya PBB dan Gelora. Ruksamin mengibaratkan kedua partai itu sebagai perahu, bukan kapal pesiar.
“Partainya hanya dua, PBB dan Gelora. Kami bukan tidak mampu naik kapal pesiar, kami hanya menumpangi sampan. Ruksamin dan Sjafei Kahar akan mendayung sampan untuk mengarungi semua pulaupulau yang ada di Sultra,” jelas Ruksamin.
Dalam menganyun sampan itu, ia beranalgi, bisa mengait ikan dan membersihkan sampah. Dan bebas berlabuh di manapun, karena bila menumpangi kapal pesiar harus ada pelabuhan khusunya yang harus dilewati, tidak semua bisa disinggahi.
Soal pendampingnya, Sjafei Kahar, Ruksamin mengatakan Allah yang mempetemukan mereda berdua sehingga bisa berpasangan di Pilgub Sultra.
“Bukan pilih Pak Sjafei, tapi Allah yang mempertemukan kami. Pertemuan ini adalah pertemuan dari dua tiga tahun lalu, kami remaja mesjid, sama-sama sering bertemu di mesjid,” katanya.
“Jadi pertemuan ini bukan seperti, mohon maaf, ada bahasa kawin paksa. Tapi kami ini betul-betul dikawinkan oleh Allah SWT, diloloskan juga oleh Allah SWT, karena kalau tidak ada putusan MK, kami tidak akan lolos,” imbuhnya.
Ruksamin optimis bisa memenangi Pilgub Sultra, November 2024 mendatang. Ruksamin juga menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Pilkada Bumi Anoa yang aman dan damai.
“Sudah saya sampaikan tadi di atas, jangan merepotkan KPU, Bawaslu, dan pihak pengamanan. Bahwa kita ber-Pilkada ini adalah pesta demokrasi. Kita ingin berbahagia, kita ingin suasana harmonis, tidak harus caci maki, tidak harus dengan cara menghujat untuk menjadi gubernur. Karena ini hanya game, Allah SWT sudah tentukan siapa Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra,” pungkasnya. (ali/rls)