KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pembinaan generasi muda tak hanya difokuskan pada sisi akademis semata. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) turut memberikan perhatian pada pembentukan karakter yang berlandaskan nilai Pancasila. Salah satunya melalui workshop penguatan karakter pelajar Pancasila. Workshop ini diikuti 108 perwakilan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Sultra.
Penanggung Jawab Workshop Penguatan Karakter Pelajar Pancasila Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra Nurhaerani Haeba menjelaskan workshop ini dirancang khusus untuk membentuk siswa yang mampu menjadi teladan bagi teman-teman mereka di sekolah.
"Tujuan utama dari workshop ini adalah agar siswa yang terlibat dalam Forum Komunikasi OSIS bisa menjadi model bagi temantemannya di sekolah. Sehingga kalau kembali ke sekolahnya masing-masing mereka bisa menjadi role model yang baik bagi teman-temanya, terutama dalam pencegahan narkoba, pencegahan perundungan, dan pencegahan pernikahan dini," ungkap Nurhaerani saat diwawancarai di kantornya, Senin (12/8).
Isu-isu sosial seperti penyalahgunaan narkoba, perundungan dan pernikahan dini lanjutnya, menjadi perhatian utama dalam pembinaan karakter siswa. Melalui workshop ini, diharapkan para siswa tidak hanya menyadari dampak negatif dari isu-isu tersebut, tetapi juga mampu mengambil langkah proaktif dalam mencegahnya di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Selain penekanan pada pencegahan permasalahan sosial kata dia, giat ini bertujuan untuk memotivasi siswa agar terus berkembang dan berprestasi. "Bagaimana mereka dimotivasi untuk tetap eksis dan tetap memiliki kepercayaan diri agar memiliki pribadi yang betulbetul paham bahwa saya harus berkembang dan saya harus berprestasi sampai jauh ke depan," jelasnya.
Pembinaan dilaksanakan dalam dua tahapan. Tahap pertama telah digelar di Kota Kendari pada bulan November 2023. Tahap kedua berlangsung di Kota Baubau tanggal 5-8 Agustus 2024.
Sebagai bagian dari rangkaian workshop, pada hari ketiga pelaksanaan, diadakan pembagian bendera merah putih yang melibatkan siswa dan guru seKota Baubau. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, tetapi juga untuk memperkuat semangat kebersamaan dan gotong royong di kalangan siswa.
"Jadi kegiatan ini menekankan bagaimana memotivasi siswa dalam pengembangan diri, sehingga kita menghadirkan pemateri-pemateri yang bisa memberikan inspirasi dan motivasi untuk siswa," tegas Nurhaerani.
Melalui workshop ini, diharapkan akan terbentuk generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat yang berlandaskan nilainilai Pancasila. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus berkomitmen untuk membina dan mengembangkan potensi siswa agar siap menghadapi tantangan masa depan dengan penuh percaya diri dan berprestasi.
"Kegiatan ini menjadi salah satu bukti nyata upaya pemerintah dalam menciptakan generasi unggul yang berintegritas tinggi. Melalui berbagai program ini diharapkan para siswa dapat tumbuh menjadi individu yang mampu membawa perubahan positif di tengah masyarakat, sekaligus menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya. (c/rah)