Sultra Kebagian 385 Unit Mesin Pompa

  • Bagikan
LM. Rusdin Jaya
LM. Rusdin Jaya

-- Mitigasi Kekeringan di Musim Kemarau

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada periode September dan Oktober. Namun sejak jauh-jauh hari, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai melakukan langkah mitigasi. Salah satunya dengan membagikan mesin pompa kepada para petani. Upaya ini tak lain untuk mencegah gagal panen akibat kekeringan.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distannak) Sultra Laode Muhammad Rusdin Jaya mengatakan bantuan mesin pompa sudah mulai disalurkan. Per 4 Agustus, sebanyak 75 unit mesin pompa telah disalurkan di sembilan daerah di Bumi Anoa. Mulai Konawe Selatan (Konsel), Konawe, Muna, Buton Utara, (Butur) Kolaka Timur (Koltim), Kolaka, Bombana, Buton Tengah (Buteng) dan Buton Selatan (Busel).

"Alhamdulillah, usulan kita disetujui Kementerian Pertanian (Kementan). Tahun ini, Sultra kebagian 385 unit mesin pompa. Pembiayaan program pompanisasi ini bersumber dari Anggaran Belanja Tambahan (ABT)," jelas Laode Muhammad Rusdin Jaya ketika ditemui di ruang kerjanya kemarin.

Saat ini, penyaluran bantuan mesin pompa bertahap. Sebelum disalurkan, pemerintah akan memverifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL). Hal itu untuk memastikan program pompanisasi benarbenar tepat sasaran. Yang pastinya, pembagiannya akan dirampungkan sebelum puncak kemarau sebagaimana prediksi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) September mendatang.

"Jika 385 unit mesin pompa bisa terpasang, musim tanam tidak akan berpengaruh terhadap kondisi kekeringan. Sesuai arahan pak menteri, semua pompa yang sudah didistribusikan harus segera dimanfaatkan petani agar tidak mengganggu jumlah produksi di masa tanam pertama dan kedua nantinya," ujar pria yang akrab disapa Rusdin ini.

Berdasarkan data BMKG, potensi kekeringan merata di seluruh kabupaten/kota. Makanya, daerah sentra produksi pangan yang rawan kekeringan akan menjadi perhatian. Antara lain Konsel dan Bombana. Sebab sebagian besar lahan pertanian masih tadah hujan. Berbeda dengan Konawe, Kolaka dan Koltim yang punya irigasi.

"Kami berharap musim kemarau nanti sentra produksi yang di Konawe, Bombana, Konsel, Koltim dan Kolaka tidak terpengaruh karena sudah disuplai dengan bantuan pompanisasi. Kami punya kewenangan untuk memindahkan pompa yang diberikan kalau tidak dimanfaatkan secara baik," pungkasnya. (c/rah)

  • Bagikan