Triwulan Kedua Capai 45,42 Persen

  • Bagikan
BELANJA APBN : Kepala KPPN Kendari, Agung Mulyono (tengah) saat press release APBN Triwulan II KPPN Kendari tahun 2024, Rabu (10/7). (RAHMA SAFITRI/KENDARI POS)

-- Belanja APBN di Atas Target Nasional

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) di Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kendari, realisasi belanja mencapai Rp 2,62 trilliun hingga akhir semester pertama atau triwulan kedua 2024.

Kepala KPPN Kendari Agung Mulyono mengatakan total pagu anggaran belanja APBN kementerian dan lembaga di wilayah kerja KPPN Kendari sebesar Rp 5,77 triliun. Unit kerja KPPN Kendari membawahi tujuh wilayah. Dari jumlah itu, sekitar 45,42 persen.

“Capaian realisasi APBN K/L di wilayah kerja KPPN Kendari belum bisa mencapai target 50 persen. Namun capaian ini sudah cukup bagus. Sebab realisasi belanja anggaran pusat juah di atas rata rata nasional yang hanya berkisar diangka 28 persen,” jelas Kepala KPPN Kendari, Agung Mulyono kemarin.

Secara umum lanjutnya, realisasi APBN 202 menunjukkan trend pertumbuhan yang positif. Dimana realisasi ini lebih baik dari realisasi ditahun 2023 diperiode yang sama.

“Dengan melihat total realisasi yang kita capai hari ini yang berada diangka 45 persen. Ini menunjukkan progres yang baik dan positif. Di mana realisasi yang kita capai di triwulan kedua ini bertumbuh sebesar 3,39 persen dibandingkan triwulan kedua tahun 2023,” jelasnya.

Dia menambahkan, capaian realisasi yang cukup bagus di triwulan kedua ini tidak lepas dari sinergitas semua pihak dan stakeholder terkait baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah (Pemda). Selain itu, peran masyarakat juga sangat dibutuhkan sebagai pengawasan. Sehingga peran semua pihak sangat dibutuhkan.

“Capaian ini merupakan wujud kita bersama Pemerintah baik itu pusat dan daerah guna APBN ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Karena APBN ini akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat dan juga APBN ini sebagai stimulan dalam menjaga inflasi,” pungkasnya. (c/rah)

  • Bagikan