--Kloter 28 Tinggalkan Madinah 12 Juli, Tiba di Kendari 14 Juli
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Jemaah haji asal Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai berkemas. Terutama kloter 28 UPG yang diisi jemaah haji asal Kota Kendari dan berjumlah 450 orang.
Mereka (Kloter 28 UPG) akan dipulangkan secara bertahap dari Kota Madinah, mulai 12 Juli 2024. Kemudian, dijadwalkan tiba di Bumi Anoa, 14 Juli 2024 mendatang. Informasi itu disampaikan Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Sultra, Marni.
“Sesuai jadwal yang ditetapkan Dirjen PHU, jemaah haji Embarkasi Makassar, khususnya kloter 28,berangkat dari Madinah mulai 12 Juli 2024 pukul 21.20 Waktu Arab Saudi (WAS) dan tiba di Makassar, 13 Juli pukul 13.30 WITA . Selanjutnya, akan diberangkatkan ke Kota Kendari, 14 Juli pukul 10.30 WITA,” beber Marni kepada Kendari Pos, Selasa (9/7/2024).
Marni menyebut, sembari menunggu kepulangan ke tanah air, jemaah haji Sultra, tetap menjaga kondisi kesehatan. Mereka tetap beribadah selama di Tanah Suci dan bisa kembali ke tanah air dengan predikat haji mabrur.
“Kondisi cuaca di Tanah Suci sangat panas. Jemaah harus pandai membawa diri, agar tidak mudah kelelahan. Jangan lupa berdoa, agar selalu mendapatkan perlindungan dari Allah SWT,” ungkap Marni.
Sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Muhammad Saleh mengungkapkan, jemaah haji Sultra saat ini berada di Madinah. Keberadaan jemaah di Madinah, lanjut dia, yakni untuk menanti kepulangan ke tanah air. “Kepulangan jemaah haji terbagi dua. Ada yang pulang dari Makkah juga ada dari Madinah. Kita (Jemaah Haji Sultra) kembali ke tanah air melalui Madinah,” ungkap Muh Saleh.
Muh Saleh berharap, sembari menanti kepulangan ke tanah air, jemaah haji bisa menjaga kondisi kesehatan tubuhnya, dengan memperbanyak istirahat dan mengurangi bepergian.
“Kami sarankan jemaah haji beristirahat dan beribadah di hotel. Kurangi bepergian, apalagi kondisi cuaca di Arab Saudi saat ini cukup terik, sehingga bisa berpengaruh terhadap kondisi kesehatan jemaah,” jelasnya.
Muh Saleh juga berpesan kepada jemaah haji Sultra, agar saat kepulangannya nanti, tidak membawa air zamzam kedalam koper. Sebab, sudah ada peringatan dari Kerajaan Arab Saudi.
“Kerajaan Arab Saudi melarang jemaah haji membawa air zamzam ke dalam koper. Jika terbukti membawa, selain dibongkar, jemaah haji juga akan didenda 6 ribu riyal atau setara Rp25 juta,” imbuhnya. (b/ags)