Ketua MUI Sultra: Orang Tua dan Tokoh Agama Kampanye Lawan Judi Online

  • Bagikan
KH.Mursyidin
KH.Mursyidin

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Judi online kian meresahkan masyarakat. Sebagian orang masih menganggapnya sebagai cara instan meraup kekayaan. Namun, akibat ketagihan judi online banyak dampak negatif yang ditimbulkan. Dampak tersebut berupa kerugian finansial, hingga memicu konflik rumah tangga dan hal-hal negatif lainya di masyarakat.

Menyikapi situasi itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sultra, KH.Mursyidin menekankan, pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam menjaga anak-anak dan remaja dari bahaya judi online. Termasuk peningkatan pemahaman terhadap nilai-nilai keagamaan.

“Judi online merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan segera dari semua pihak. Terutama orang tua dan tokoh agama,” ungkap KH Mursyidin kepada Kendari Pos, Senin (24/6/2024).

KH Mursyidin menjelaskan, judi online bukan hanya masalah hukum, tapi juga masalah moral, sosial dan agama. Makanya, dia mengajak orang tua dan tokoh agama memasifkan kampanye melawan segala aktivitas judi online.

“Judi online dapat merusak moral anak-anak kita. Ini bukan hanya tentang uang yang hilang, tetapi juga tentang nilai-nilai agama dan etika yang terganggu. Anak-anak yang terlibat dalam judi online, cenderung mengabaikan pendidikan, agama, berperilaku tidak baik, dan berpotensi terjerumus dalam kejahatan lain,” jelasnya.

Mursyidin menegaskan, pencegahan harus dimulai dari rumah. Orang tua, menurutnya, harus lebih aktif dalam memantau aktivitas anak-anak mereka, terutama di dunia maya.

“Di era digital ini, orang tua harus melek teknologi. Mereka harus tahu, apa yang dilakukan anakanak di internet dan memberikan pengarahan yang tepat tentang bahaya judi online,” katanya.

Selain itu, Mursyidin juga meminta tokoh agama untuk turut serta dalam kampanye melawan judi online. Ia menyarankan, agar ceramah dan khutbah di masjidmasjid, juga menyoroti bahaya judi online dan memberikan edukasi kepada jamaah tentang cara mencegahnya.

“Tokoh agama memiliki pengaruh besar dalam masyarakat. Kami berharap mereka dapat menggunakan posisi mereka untuk menyebarkan kesadaran tentang bahaya judi online dan pentingnya menjaga anak-anak kita dari aktivitas tersebut,” ucapnya.

Dengan semakin canggihnya teknologi dan mudahnya akses ke internet, ancaman judi online memang menjadi isu yang harus mendapat perhatian serius. Upaya kolaboratif antara keluarga, tokoh agama, dan masyarakat diharapkan, dapat menjadi benteng kuat dalam melindungi anak-anak dan remaja dari bahaya tersebut.

“Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk melindungi generasi muda dari bahaya yang mengintai. Mari kita bekerja sama dan berbuat lebih untuk masa depan anak-anak kita,” pungkasnya. (b/rah)

  • Bagikan