KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Angka prevalensi tengkes (stunting) di Kabupaten Kolaka masih jauh dari target nasional. Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat terus berupaya agar penyakit yang menghambat tumbuh kembang anak itu dapat ditekan. Asisten III Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kolaka, Hj. Andi Wahidah, mengungkapkan, angka prevalensi stunting di Bumi Mekongga saat ini masih di atas 20 persen. Sementara target nasional di tahun 2024 sebesar 14 persen. Olehnya itu, agar tengkes di Kabupaten Kolaka dapat menurun maka ia mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi menekan penyakit itu.
"Usaha dan upaya sudah maksimal dilaksanakan. Intervensi dari Pemkab Kolaka maupun instansi vertikal, dunia usaha dan organisasi sudah sangat besar serta luas jangkauannya. Kasus tengkes di daerah ini memang masih cukup tinggi, tetapi jika dibandingkan kabupaten dan kota lain di Provinsi Sulawesi Tenggara, Kolaka adalah yang paling rendah. Meski demikian, kita tetap menargetkan agar penurunan angka prevalensi di tahun 2024 ini bisa mendekati target nasional," tegas Andi Wahidah saat memimpin rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting (TPPS) di Ruang Sasana Praja, Senin (10/6).
Terkait rapat koordinasi, wanita yang juga kini menjabat Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kolaka itu mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengkoordinasikan dan memastikan terlaksananya koordinasi serta konvergensi dalam rangka penyelenggaraan percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten. Selain itu, juga memastikan pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan percepatan penurunan tengkes antar Organisasi Perangkat Daerah dan Pemerintah Desa, terutama di lokasi intervensi yang terprioritaskan.
"Kita semua berharap tim benar-benar turun langsung ke lapangan dan memastikan pelaksanaan delapan aksi konvergensi di kabupaten terlaksana dengan baik. Sehingga tengkes ini dapat benar-benar ditekan," pinta Wahidah. (c/fad)
