Dorong UMKM Naik Kelas

  • Bagikan
Parinringi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sultra.
Parinringi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sultra.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penopang ekonomi Sulawesi Tenggara (Sultra) cukup besar. Sekitar 70 persen perekonomian daerah disumbang sektor UMKM. Atas dasar itulah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra berupaya mendorong pelaku UMKM terus tumbuh.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sultra Parinringi mengatakan pentingnya peran UMKM dalam meningkatkan ekonomi daerah. Dalam upaya ini, pihaknya terus mendorong agar UMKM dapat naik kelas dengan melahirkan inovasi yang berdampak positif.

Setiap tahunnya, pihaknya terus memantau perkembangan pelaku UMKM dan mengukur seberapa besar dampaknya terhadap perekonomian Sulawesi Tenggara, khususnya di Kota Kendari.

“Kestabilan sosial ekonomi di suatu daerah sangat bergantung pada eksistensi pelaku UMKM, terutama di tengah gempuran daya saing perekonomian global,” ujar Parinringi kemarin.

Saat ini sambungnya, waktu yang tepat bagi pelaku UMKM lokal untuk naik kelas dengan dukungan pemerintah melalui fasilitas sarana dan prasarana yang beragam.

“Hal ini diharapkan dapat membantu mereka menapaki jenjang yang lebih tinggi sebagai pengusaha mandiri, serta menjadi tahan terhadap ketidakpastian ekonomi,”ujarnya.

Perkembangan bisnis UMKM kata mantan Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara (Kolut), berpeluang menyerap tenaga kerja. Yang mana, secara tidak langsung membantu pemerintah daerah dalam mengatasi angka pengangguran.

“Penyerapan tenaga kerja dan investasi dapat memberikan efek positif terhadap human development index (HDI) secara nasional, yang merupakan cerminan kemajuan pembangunan manusia atau kesejahteraan,”jelasnya.

Dia mencatat Sultra telah mengalami perkembangan investasi yang cukup besar, terutama di sektor pertambangan. Kini, Sultra masuk dalam 20 besar perkembangan investasi se-Indonesia.

“Kita akan berupaya untuk masuk ke 10 besar. Beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara, seperti Konawe, sudah masuk dalam 10 besar bukti investasi. Dekitar Rp 20 triliun lebih uang yang berputar di Sultra akan berdampak pada UMKM. Oleh karena itu, kegiatan expo setiap tahun ini sangat penting untuk mengukur progres pelaksanaannya dan dampaknya terhadap UMKM,” pungkas Parinringi. (c/rah)

  • Bagikan

Exit mobile version