Dari Film, Promosikan Pariwisata Daerah

  • Bagikan
K epala Dispar Sultra Belli bermain ayunan di kawasan wisata Waburi Park.
K epala Dispar Sultra Belli bermain ayunan di kawasan wisata Waburi Park.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra mendorong pengembangan dan mempromosikan berbagai produk lokal kreatif untuk mendukung kemajuan pariwisata daerah. Bersama timnya, lembaga yang dipimpin H. Belli Tombili secara aktif menggalakkan promosi produk kreatif lokal, baik di tingkat lokal maupun nasional, sebagai bagian dari strategi pengembangan pariwisata Sultra.

Kepala Dispar Sultra H. Belli saat berada di kawasan Wisata Waburi Park.

Produk lokal diharapkan dapat menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Bumi Anoa. Pengembangan produk lokal Sultra tahun ini tak hanya fokus di satu wilayah saja tetapi di 17 Kabupaten/kota di Sultra. Mengingat semua daerah punya potensi dan sangat menjual untuk sektor pariwisata.

Menurut Belli, keberadaan berbagai produk kreatif lokal, mulai dari kerajinan hingga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan dijua.

“Film “Masonggi” merupakan contoh bagus bagaimana anak-anak daerah dapat berkarya dan memperkenalkan budaya Sultra melalui media film,” ucapnya.

Bahkan, dalam upaya mendorong produksi film lokal Sultra, Dispar kembali menggelar Lomba Kurasi Proposal Film tahun 2024. Periode pendaftaran para peserta tengah berlangsung hingga 10 Mei mendatang. Kali ini, Dispar Sultra mengangkat tema “Cinema Desa Wisata”.

Dalam pembuatan ide atau skenario film harus memuat desa wisata di Sultra. Dua proposal film yang lolos kurasi nantinya akan mendapatkan hadiah berupa Rp35 juta, diperuntukkan sebagai biaya produksi film.

“Dengan catatan desa wisata yang dipilih nanti adalah desa wisata resmi telah memiliki SK dari pemerintah setempat,”ujarnya.

Saat ini terdapat 234 desa wisata yang tersebar di sejumlah daerah di Sultra baik kategori rintisan, berkembang, maju dan mandiri. Sejumlah destinasi ini dapat dijadikan referensi para peserta lomba.

Peserta diperkenankan memilih dua opsi terkait latar belakang desa wisata Sultra dalam proposal film yang diajukan. Informasi desa wisata dapat dimasukkan dalam ide cerita atau menjadi lokasi syuting.

“Kita berharap melalui ajang ini dapat lahir film-film lokal Sultra yang lebih berkualitas dan dapat menjadi salah satu bentuk promosi pariwisata,”harapnya.

Dalam mendukung film-film lokal, Belli menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat Sultra. “Saya mengajak semua pihak untuk mendukung dan mempromosikan karya-karya film lokal agar dapat lebih dikenal secara luas, baik di tingkat regional maupun nasional,”ucapnya.

Kepala Dispar Sultra H. Belli bersama pegiat wisata di Gua Liangkabori.

Dengan upaya yang terus-menerus dalam mengembangkan dan mempromosikan produk lokal kreatif dan promosi pariwisata melalui film karya anak-anak bangsa, Dispar Sultra berharap dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sultra.

“Kami terus mendorong pengembangan produk lokal kreatif dan promosi pariwisata melalui film karya anak-anak muda Sultra, agar target kunjungan wisatawan kita tahun ini dapat tercapai,” pungkasnya. (rah/adv)

  • Bagikan

Exit mobile version