PJ Wali Kota Blusukan di Tiap Kecamatan

  • Bagikan
Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup bersama jajarannya berkomitmen mengawal seluruh aspirasi masyarakat.

-- Serap Aspirasi, Susun Program Kerakyatan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Sebagai pemegang amanah, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Muhammad Yusup ingin meninggalkan legacy. Tak heran, orang nomor satu di kota lulo ini berupaya keras menggenjot pembangunan di ibukota Sulawesi Tenggara (Sultra). Agar program yang disusun tetap sasaran, Pj Wali Kota rutin turun menyapa dan mendengar keluh kesah warganya.

Belum lama ini, ia menyapa masyarakat di kawasan pesisir di Kecamatan Abeli dan Kecamatan Nambo. Kunjungannya tak lain menjaring aspirasi masyarakat terkait beberapa hal seperti kondisi perekonomian masyarakat, persoalan stunting dan kemiskinan ekstrem.

“Kami berupaya hadir untuk menyelesaikan berbagai persoalan ini,” ujar Muhammad Yusup kemarin.

Dalam kunjungannya khusus di Kecamatan Abeli, pihaknya menerima aduan seperti permintaan masyarakat untuk mendapatkan bantuan perahu, perbaikan jalan rusak dan penerangan.

“Pemkot Kendari tidak akan menutup mata dengan persoalan ini. Tentu kami akan menindaklanjutinya dengan menyesuaikan kondisi anggaran yang tersedia dan program yang telah tersedia di OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, seperti bantuan perahu itu ada di dinas perikanan, pengaspalan jalan di Dinas PUPR, dan pemaasangan lampu jalan,” ungkap Yusup.

“Untuk pembuatan jalan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) berdasarkan permintaan warga, kami akan merealisasikannya namun terlebih dahulu akan meninjau lokasinya,” sambungnya.

Sementara di Kecamatan Nambo, Muhammad Yusup mengaku akan menindaklanjuti aspirasi masyarakat perihal pertambangan pasir di kelurahan Nambo yang ditutup pemerintah karena melanggar Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Kami harap masyarakat untuk tetap bersabar karena masih ada proses yang harus dilakukan salah satunya perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),” ungkap Muhammad Yusup.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra ini yakin RTRW baru membuka harapan pengelolaan pasir Nambo kedepannya. Kendati demikian, ia berharap pengelolaan pasir Nambo harus tetap sesuai regulasi dan tidak mencemari lingkungan terutama tidak mencemari Pantai Nambo yang merupakan salah satu destinasi wisata Kota Kendari.

Sebelumnya, tambang pasir di Kelurahan Nambo masih ditutup pemerintah. Penutupannya karena aktivitas penambangan yang diduga ilegal. Penutupannya mengundang protes dari warga yang menggantungkan hidup di kawasan tersebut.

Jurumia, Warga Nambo meminta pemerintah segera membuka penambangan pasir di kawasan Nambo. Pasalnya, penambangan Pasir Nambo menjadi satu-satunya tempat masyarakat menggantungkan hidup.

“Kami mohon difasilitasi sehingga aktivitas ini (penambangan pasir) bisa berlanjut, kalau ada izin yang dibutuhkan bisa dibantu difasilitasi. Perlu diketahui sebagian besar masyarakat Nambo menggantungkan hidup di tambang pasir ini,” pungkasnya. (b/ags)

  • Bagikan

Exit mobile version