KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari mengeluarkan peringatan dini pasang maksimum air laut di Sulawesi Tenggara (Sultra). Peringatan itu berlaku selama sepekan mulai 9 - 14 April 2024.
Merespons peringatan tersebut, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sultra, Muhammad Yusup mengimbau masyarakat untuk mewaspadai fenomena pasang air laut maksimum.
“Peringatan dari BMKG sudah dikeluarkan. Kami harap masyarakat terutama yang berada di kawasan pesisir untuk waspada,” ujar Muhammad Yusup kepada Kendari Pos, Rabu (3/4/2024).
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari itu menjelaskan, pasang air laut maksimum merupakan fenomena airnya air laut (pasang) yang terjadi melebihi dari waktu yang seharusnya pada setiap harinya.
Kendati demikian, menurut Muhammad Yusup, pasang air laut maksimum tidak terlalu membahayakan dikala masyarakat melek bencana dengan mewaspadai pergerakan air laut di sekitarnya.
“Kami terus berkoordinasi dengan BMKG terkait perkembangan air laut. Apalagi saat ini mulai memasuki musim mudik Lebaran. Kami minta kapal penumpang juga mewaspadai fenomena. alam ini. Kapasitas penumpang kapal harus sesuai. Jangan overload,” ungkap Muhammad Yusup.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, pihaknya berkoordinasi dengan BPBD di seluruh daerah untuk mewaspadai pasang air laut maksimum yang diprediksikan bakal terjadi mulai 9 April 2024.
Sekedar informasi, BMKG Kendari telah mengeluarkan peringatan dini pasang air laut maksimum disejumlah titik di Sultra. Tinggi pasang air laut maksimum yakni mulai 1,9 meter yang bakal terjadi di pesisir timur Sultra.
Pasang maksimum air laut diprediksi bakal terjadi di Pesisir Konawe Utara, Konawe, Kendari, Konawe Kepulauan, Konawe Selatan, Bombana, Buton Utara, Buton Selatan, Baubau, dan Pesisir Wakatobi. (ags/b)