Sulap Lahan Tidur Jadi Kawasan Pertanian

  • Bagikan
Kepala Distan Kota Kendari Sahuriyanto (2 dari kanan) bersama Wakil Direktur Kendari Pos Awal Nurjadin (2 dari kiri), Pemimpin Redaksi Kendari Pos Inong Saputra (kanan) dan Manajer IT Kendari Pos Yusif Herianto (kiri) usai diskusi di podcast Kendari Pos Channel, Senin (1/4/2024). (MUH.ABDI ASMAUL AMRIN / KENDARI POS)
Kepala Distan Kota Kendari Sahuriyanto (2 dari kanan) bersama Wakil Direktur Kendari Pos Awal Nurjadin (2 dari kiri), Pemimpin Redaksi Kendari Pos Inong Saputra (kanan) dan Manajer IT Kendari Pos Yusif Herianto (kiri) usai diskusi di podcast Kendari Pos Channel, Senin (1/4/2024). (MUH.ABDI ASMAUL AMRIN / KENDARI POS)

--Distan Kendari Gencar Kampanyekan Program Menanam

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Lahan tidur (kosong) di Kota Kendari cukup luas. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian (Distan) tercatat seluas 75 hektare lahan tak produktif. Atas dasar itulah, Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Distan gencar kampanye program menanam.

Kepala Distan Kota Kendari, Sahuriyanto mengatakan, sebagai upaya intervensi terhadap lahan tidur Pemerintah Kota Kendari menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Kendari Nomor 7 Tahun 2024 tentang gerakan menanam dan pemanfaatan lahan kosong.

“Ini atas instruksi dan perintah Bapak Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup tentang gerakan menanam, termasuk pengendalian inflasi karena salah satu pemicunya adalah berbagai macam komoditas misalnya cabai, tomat dan bawang yang harganya mengalami kenaikan,” ujar Sahuriyanto dalam podcast Kendari Pos Channel yang dipandu Wakil Direktur Kendari Pos, Awal Nurjadin di Graha Pena Kendari Pos, Senin (1/4/2024).

“Oleh karenanya penyebab inflasi disektor pertanian itu lah yang kami buatkan program supaya gerakan menanam ini bisa masif dilakukan untuk menanam dalam rangkaian menekan laju inflasi kota Kendari,” sambung Sahuriyanto.

Ia mengungkapkan, sekira 75 hektare lahan kosong di Kota Kendari yang tak termanfaatkan. Paling luas berada di Kecamatan Abeli, Poasia, Kambu, dan Kecamatan Baruga.

“Di pinggiran kota masih banyak lahan yang tak termanfaatkan. Oleh karena itu kami menggalakkan komoditas yang ditanam yakni cabai rawit, cabai besar dan cabai keriting di Kecamatan Kambu, Poasia dan Baruga. Sedangkan di Kelurahan Labibia Kecamatan Mandonga, khusus tanaman bawang. Ada kelompok tani yang spesial menanam bawang merah,” kata Sahuriyanto.

Khusus komoditas bawang merah, kata Sahuriyanto, prospeknya cukup baik. Buktinya pada tahun 2023, sudah dilakukan panen perdana. “Alhamdulillah sudah berhasil kita panen. Tapi memang harus ada perlakuan khusus karena tanaman bawang tidak suka air tapi butuh air. Ada 2 hektare yang kita uji coba juga berhasil,” ungkap Sahuriyanto.

Selain cabai dan bawang merah, Distan Kota Kendari juga menggencarkan penanaman jagung yang bisa langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Jenis jagung yang ditanam yakni jagung pulut, jagung ungu, jagung 2 warna (putih dan ungu) dan jagung kuning manis.

Sebagai bentuk dukungan terhadap program menanam dan pemanfaatan lahan kosong, Distan Kota Kendari menyiapkan sarana produksi misalnya dari segi pemberian benih atau bibit kepada petani secara gratis.

Bukan hanya bibit, Distan Kota Kendari juga menyiapkan bantuan pupuk, dan alsintan untuk pengolahan lahan pertanian. Sementara dari sisi pendampingan, Distan Kota Kendari telah menyiapkan 56 tenaga penyuluh yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Kendari.

“Para penyuluh ini mendampingi petani mulai dari penyiapan lahan, penanaman, perawatan sampai panen. Bahkan hingga pemasaran melalui program Pasar Tani. Melalui pasar tani, kita ada ruang memfasilitasi para petani untuk menjual hasil pertaniannya,” tutur Sahuriyanto.

Ia menambahkan, program pasar tani rutin dilaksanakan 2 kali sepekan atau setiap hari Selasa dan Jumat. Selain itu, Distan Kota Kendari juga berpartisipasi dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Sahuriyanto memaparkan kesiapan Distan Kota Kendari dalam menghadapi lebaran Idulfitri 1445 Hijriah, terutama dalam penyediaan daging yang layak konsumsi untuk masyarakat. Distan Kota Kendari melalui UPTD Rumah Potong Hewan selektif dalam melaksanakan penyembelihan hewan ternak. Itu ditempuh dengan melibatkan tenaga dokter hewan.

“Saat ini yang kita waspadai adalah penyakit Jembrana. Penyakit ini menyebabkan sapi tiba-tiba mati. Nanti ada dokter spesialis hewan yang tangani. Penyakit sapi ini biasanya berdampak pada bengkak hati dan limfa karena virus,” ungkap Sahuriyanto.

Meski berada dalam bayangbayang penyakit mematikan tersebut, Distan Kota Kendari memastikan hewan ternak yang akan disembelih untuk keperluan lebaran bebas dari berbagai penyakit. Distan Kota Kendari menerapkan prinsip ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal). (ags/b)

  • Bagikan