Putra Mekongga Maju di Pilgub

  • Bagikan
Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin (3 dari kiri) dan bakal calon Gubernur Sultra Bahtiar Madattuang (3 dari kanan) saat berkunjung di Graha Pena Kendari Pos, Senin (1/4/2024). (MUH.ABDI ASMAUL AMRIN / KENDARI POS)
Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin (3 dari kiri) dan bakal calon Gubernur Sultra Bahtiar Madattuang (3 dari kanan) saat berkunjung di Graha Pena Kendari Pos, Senin (1/4/2024). (MUH.ABDI ASMAUL AMRIN / KENDARI POS)

--Bahtiar Madattuang : Ruang untuk Menyejahterakan Masyarakat Terbuka Lebih Luas

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Genderang tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak sudah di tabuh KPU RI. Tahapan Pilkada baik Pemilihan Gubernur (Pilgub), Pilwali maupun Pilbup sudah dimulai. Pada kontestasi Pilgub Sultra, beberapa figur yang siap bertarung mulai bermunculan. Salah satunya adalah Bahtiar Madattuang. Putra Mekongga (sebutan untuk Kabupaten Kolaka,red) itu telah bermaklumat maju di Pilgub pada November 2024. Pria kelahiran Kolaka 25 Oktober 1982 itu, siap tarung merebut takhta orang nomor 1 di Sultra.

“Saya siap maju di pilgub nanti. Dengan menjadi gubernur maka ruang untuk bekerja menyejahterakan masyarakat terbuka lebih luas. Sehingga harapan agar Sultra terus bergerak maju dapat kita wujudkan bersama. Karena poin itulah sebagai salah satu intisari menjadi seorang pemimpin,” kata Bahtiar saat berkunjung di Kendari Pos, Senin (1/4/2024).

Untuk menyongsong pilgub nanti, kata dia, maka berbagai langkah politik persiapan telah ditunaikannya. Terutama mengokohkan internal tim, konsolidasi dengan partai politik (parpol) dan komitmen bekerja inovatif untuk masyarakat.

Bagi Bahtiar, kekompakan bersama akan mejadi denyut nadi kekuatan dan keberhasilan misi politik menghadapi Pilgub. Sehingga kekuatan tersebut kian membesar dari waktu ke waktu. Terhimpun dan terbentuk kokoh. Dan akhirnya ketika tiba masa pertarungan, tinggal mengepalkan simpulsimpul kekuatan yang telah dirangkai sekian lama.

“Saat ini saya intens sosialisasi ke tengah masyarakat. Menemui mereka door to door dan menyampaikan kesiapan saya maju pilgub dan menyampaikan visi misi jika terpilih jadi gubernur,” ujar Bahtiar.

Putra dari Bumi Mekongga itu, menjelaskan Sultra memiliki kekayaan besar, baik sektor sumber daya alam (SDA) maupun aspek sumber daya manusia (SDM). Potensi ini mesti dimanfaatkan optimal. Jika itu terwujud maka untuk melahirkan kemakmuran masyarakat dan kemajuan daerah akan menjadi sebuah keniscayaan. Makanya tatanan pengelolaannya harus inovatif dan seluruh stekholder wajib bersinergi kokoh. Baik pemprov Sultra, OPD, Forkopimda, tokoh agama, tokoh adat, kaum millenial dan masyarakat pada umumnya.

“Bukan hal mustahil kedepan Sultra akan menjadi daerah yang sangat maju dan nomor 1 di kawasan Indonesia bagian timur. Semua itu tergantung tekad kita semua. Khususnya dalam menyikapi berbagai masalah demi menciptakan perubahan yang konstruktif dengan konsisten,” terang Bahtiar.

Ia memandang Sultra memiliki potensi SDA melimpah. Optimalisasi potensi tersebut dapat mengantarkan Sultra ke kasta lebih maju dan masyarakat hidup penuh kesejahteraan.

“SDA kita belum optimal untuk pemanfaatan bagi kesejahteraan masyarakat. Nah, ini yang menjadi perhatian khusus ke depan agar masyarakat bisa sejahtera dan terbebas dari kesulitan ekonomi,” tutur Bahtiar.

Menurutnya, jazirah Sultra terdiri 70 persen lautan dan 30 persen daratan. Namun optimalisasi potensi lautan masih belum signifikan. Lebih dominan terpusat pada aktivitas pada ranah daratan. Artinya ini kondisi yang terbalik.

Berangkat dari pemikiran itu, kedepan jika Bahtiar diberi kepercayaan menjadi gubernur, maka hal yang paling sentral dilakukannya adalah membangun daerah dengan memaksimalkan potensi kelautan yang melimpah ruah tersebut.

“Pengelolaan daratan dan lautan mesti bersinergi. Penguatan akselerasi keduanya akan berimplikasi pertumbuhan ekonomi yang melejit tinggi. Terutama penataan infrastruktur yang memadai, kuat, dan tepat sasaran. Dan didukung sinergi, harmonisasi kolektif antara bupati, wali kota dan gubernur harus terjalin kompak. Karena gubernur itu tidak punya wilayah, yang punya wilayah itu adalah bupati dan wali kota,” bebernya.

Pada sisi lain, Bahtiar memandang perkembangan dunia kian masif yang diiringi kemajuan teknologi digital super canggih. Momentum ini merupakan kesempatan emas dengan menghadirkan sentuhan teknologi modern untuk menstimulasi potensi kelautan maupun daratan. Tentunya harus ditunjang dengan kecakapan meramu strategi mendesain program pembangunan. “Pada titik inilah yang menjadi komitmen saya kedepan jika diberi amanah menjadi Gubernur Sultra,” harap Bahtiar.

Bagi Bahtiar, jabatan hanyalah amanah dari Sang Maha Pencipta. Jika dimanfaatkan sebaik-baiknya akan menjadi berkah dan amal kebaikan yang akan terus mengalir meski raga telah tiada di dunia. Sebaliknya, tatkala disalahgunakan hanya untuk kepentingan pribadi, kelompoknya saja dan membuat rakyat menderita maka yakin dan percaya hal itu akan menjadi malapetaka, baik di dunia maupun di akhirat.

“Prinsip saya, jangan pernah menyakiti orang lain. Jabatan hanya sementara. Bekerja ikhlas, maksimal untuk mengsejahterakan masyarakat. Dan ingat jangan pernah sombong kepada siapapun. Karena kita amat kecil di mata Pencipta. Buatlah kisah kebaikan agar diceritakan yang baik. Dan berusaha mungkin tidak melakukan keburukan,” tandas Bahtiar. (ali/b)

  • Bagikan