KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan mempertanyakan netralitas menteri kabinet Indonesia Maju yang secara terbuka mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Diketahui bahwa setidaknya sudah ada 5 menteri Kabinet Indonesia Maju yang menyatakan mendukung Prabowo-Gibran, yaitu Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, dan terakhir Menteri BUMN Erick Thohir.
"Pertanyaan saya adalah apakah perintah presiden tidak ditaati? Ada yang berani tidak taat sama perintah presiden? Presiden bilang harus netral bukan? Ada yang berani menentang perintah itu?" kata Anies kepada wartawan, Senin (22/1/2024).
Kalaupun ada menteri ataupun ASN yang bertindak tidak netral dalam Pemilu 2024 ini, Anies pun mempertanyakan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia menilai, seharusnya Jokowi dapat memberikan sanksi kepada para menteri ataupun ASN yang tak menuruti perintahnya untuk netral dalam Pemilu 2024.
"Kalau ada yang berani (tidak netral) apakah presiden diam saja? Kalau Presiden sudah mengatakan harus netral janganlah melawan presiden. Dan kalau ada yang tidak mentaati presiden, beri sanksi pada yang tidak taat," tegasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak agar seluruh aparat negara menunjukkan netralitas untuk menjaga integritas pemilu. Kalaupun ada pelanggaran, sudah semestinya ada sanksi yang dikeluarkan.
"Rakyat ini menunggu. Hey kita udah tahu nih ini forboden tidak boleh masuk kalau ada tanda forboden. Terus kalau ada yang masuk diapain? Kita sanksi, sanksinya apa? Tilang. Betul kan?" ucapnya.
"Kalau tidak diberi sanksi artinya apa? Boleh, habis itu kacau jalannya. Kenapa kacau? Ya semua orang melanggar forboden. Begitu ada satu pelanggaran dibiarkan maka pelanggaran lain akan menyusul lebih banyak lagi," tandas Anies. (jpg)