Pengerjaan Interior RS Jantung Disesuaikan Kebutuhan

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Rumah Sakit (RS) Jantung, Pembuluh Darah dan Otak Oputa Yi Koo telah diresmikan. Bahkan RS plat merah ini telah membuka layanan. Kendati demikian, pengerjaan interior masih tetap berlanjut. Hingga kini, ruangan di gedung setinggi 17 lantai ini belum difungsikan.

Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sulawesi Tenggara (Sultra), Martin Effendi Patulak mengatakan pengerjaan interior gedung RS memang dikerjakan secara bertahap. Saat ini, masih sekitar empat lantai yang belum dikerjakan. Yang pastinya, pemanfaatan gedung RS Jantung akan disesuaikan dengan kebutuhan.

"Biaya maintenance gedung mahal. Mulai dari kursi, meja hingga perabotan lainnya. Tempat tidur misalnya kita siapkan sampai seribu. Ternyata pasiennya hanya 400 yang terisi. Otomatis 600 ini kosong. Kalau kosong terus kan pasti tidak dirawat dan cepat rusak. Makanya, tidak dikerjakan sekaligus tapi sesuai kebutuhan," jelas Martin Efendi Patulak epada Kendari Pos kemarin.

Saat ini lanjut pria yang akrab disapa Efendi ini, pemanfaatan gedung telah dipeta-petakan. Lantai satu sampai dengan empat digunakan untuk operasional, ruangan operasi dan tindakan medis, termasuk ruang klinik.Sementara dari lantai lima sampai lantai 10 itu ditempak sebagai ruang karantina dan rawat inap.

"Kelanjutan pengerjaan interior itu akan dilakukan berdasarkan tingkat kebutuhan. Dan juga berdasarkan trendnya. Misalnya dalam ruangan rawat inap itu ada kelas III, kelas II dan VIP. Ternyata setelah berjalan kebanyakan yang memilih untuk VIP. Otomatis ruangan lain itu nanti mubazir," ujar manta Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sultra ini.

Ia berharap pasien yang datang berobat dan mampu dari segi materi, otomatis memilih ruangan VIP. Sementara ruangan lain bisa digunakan pasien lainnya. "Kita ingin, seluruh ruang perawatan bisa dimanfaatkan. Jadi, tidak ada ruang kosong karena pasien lebih memilih ke ruang perawatan tertentu. Sekali lagi, kita akan terus lanjutkan pekerjaan interiornya," ujar Efendi. (c/kam)

  • Bagikan

Exit mobile version