Merdeka Belajar Ala Ki Hadjar Dewantara

  • Bagikan
Arfin Bagea, S.Pd., M.A., M.M., C.Mt., Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Enam Enam Kendari
Arfin Bagea, S.Pd., M.A., M.M., C.Mt., Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Enam Enam Kendari

Oleh: Arfin Bagea, S.Pd., M.A., M.M., C.Mt., Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Enam Enam Kendari

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Ki Hadjar Dewantara, sebagai pendiri Taman Siswa dan pelopor pendidikan di Indonesia, telah mengajarkan pentingnya memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih apa yang ingin mereka pelajari. Ia percaya setiap individu memiliki minat dan bakat yang berbeda, dan dengan memberikan kebebasan tersebut, siswa akan lebih termotivasi dan bersemangat dalam belajar.

Melalui pendekatan Merdeka Belajar, siswa diberikan kebebasan untuk menentukan jalannya sendiri dalam proses pembelajaran. Mereka dapat memilih mata pelajaran yang ingin dipelajari, metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dan bahkan memilih guru atau mentor yang mereka anggap cocok untuk membantu mereka dalam belajar. Pendekatan ini juga mendorong siswa untuk mengembangkan kreativitas dan inisiatif mereka sendiri. Mereka diajarkan untuk berpikir secara mandiri, mengambil tanggung jawab atas proses pembelajaran mereka, dan menghadapi tantangan dengan keberanian. Merdeka Belajar ala Ki Hadjar Dewantara sangat relevan dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin menekankan pada pembelajaran yang aktif, kolaboratif, dan berbasis pada kebutuhan individu.

Namun, penting untuk diingat bahwa Merdeka Belajar bukan berarti siswa dibiarkan tanpa pengawasan atau pedoman.

Guru dan pendidik tetap memiliki peran penting dalam memberikan bimbingan, memberikan saran, dan membantu siswa dalam mengembangkan potensi mereka. Merdeka Belajar juga tidak berarti siswa bebas untuk mengabaikan kurikulum atau memilih hanya apa yang mereka sukai. Mereka tetap harus memenuhi standar dan kompetensi yang ditetapkan.

Secara keseluruhan, Merdeka Belajar ala Ki Hadjar Dewantara adalah sebuah inovasi yang sangat relevan dan penting dalam dunia pendidikan saat ini. Pendekatan ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih apa yang ingin mereka pelajari, metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dan bahkan memilih guru atau mentor yang mereka anggap cocok. Hal ini mendorong siswa untuk menjadi lebih mandiri, kreatif, dan berpikir secara mandiri.

Merdeka Belajar ala Ki Hadjar Dewantara juga sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin menekankan pada pembelajaran yang aktif, kolaboratif, dan berbasis pada kebutuhan individu. Dengan memberikan kebebasan kepada siswa dalam proses pembelajaran, kita dapat mendorong motivasi, kreativitas, dan inisiatif mereka.

Namun, penting untuk diingat bahwa kebebasan ini tidak berarti siswa dibiarkan tanpa pengawasan atau pedoman. Guru dan pendidik tetap memiliki peran penting dalam memberikan bimbingan, memberikan saran, dan membantu siswa dalam mengembangkan potensi mereka. Merdeka Belajar juga tidak berarti siswa bebas untuk mengabaikan kurikulum atau memilih hanya apa yang mereka sukai. Mereka tetap harus memenuhi standar dan kompetensi yang ditetapkan. Dalam hal ini, Merdeka Belajar ala Ki Hadjar Dewantara adalah konsep pendidikan yang sangat berharga.

Dengan memberikan kebebasan kepada siswa dalam proses pembelajaran, kita dapat mendorong motivasi, kreativitas, dan inisiatif mereka. Namun, pendekatan ini juga harus diimbangi dengan pengawasan dan bimbingan yang tepat agar siswa tetap fokus pada pembelajaran yang berkualitas dan memenuhi standar yang ditetapkan. Dengan demikian, Merdeka Belajar ala Ki Hadjar Dewantara dapat menjadi landasan yang kuat untuk menciptakan pendidikan yang lebih relevan dan efektif bagi generasi siswa saat ini. (***)

  • Bagikan

Exit mobile version