Dorong Perbankan Optimalisasi Penyaluran Dana KUR

  • Bagikan
Syarwan
Syarwan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID --Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulawesi Tenggara (Sultra) masih rendah. Berdasarkan data Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Perbendaharaan Sultra, realisasinya baru mencapai Rp 1,886 triliun. Padahal, sepanjang tahun lalu, realisasi penyaluran dana KUR mencapai Rp 4,2 triliun.

Melihat situasi ini, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sultra mendorong seluruh elemen perbankan, agar memasifkan sosialisasi KUR kepada masyarakat. Dengan cara ini, diharapkan bisa meningkatkan (optimalisasi) pemanfaatan dana KUR.

“Penyaluran KUR di Sultra hingga 18 Agustus 2023 telah mencapai Rp1,886 triliun kepada 44.328 debitur. Tentu saja, kalau melihat perbandingan dengan tahun lalu, saat ini masih sangat rendah realisasinya,” ungkap Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sultra Syarwan, kemarin.

Dia menjelaskan, penyaluran KUR ini telah menyasar hampir semua sektor. Baik sektor industri pengolahan jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, jasa pendidikan, konstruksi penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum.

Selanjutnya, perdagangan besar dan eceran, perikanan, pertambangan dan pengalian, pertanian,perburuan dan kehutanan, real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan seperti transportasi, pergudangan dan komunikasi.

“KUR memiliki bunga rendah untuk membangun UMKM, dalam rangka modal kerjanya. Hanya saja banyak yang belum dapat informasinya,” terangnya. Secara nasional, lanjut dia, pemerintah telah menaikkan pagu KUR dari Rp373 triliun tahun 2022 naik menjadi Rp450 triliun di 2023.

“Karena itu, kami meminta pelaku UMKM yang ada di 17 kabupaten/kota se-Sultra, agar memanfaatkan program pemerintah tersebut dalam pengembangan usahanya, guna meningkatkan perekonomian daerah,” pungkasnya. (b/rah)

  • Bagikan