KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Asa Marsekal Muda TNI (Purn) Barhim mengabdi kepada bangsa Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara (Sultra) tak pernah padam. Misi Barhim ingin mengabdi lebih luas untuk Bumi Anoa. Langkah politik ditempuhnya. Maju bertarung di Pilcaleg DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sultra melalui partai Gerindra. Ia memandang Sultra memiliki potensi Sumber Daya Alam melimpah. Optimalisasi potensi tersebut dapat mengantarkan masyarakat bisa hidup penuh kesejahteraan.
BIODATA :
NAMA : Barhim
PANGKAT : Marsekal Muda TNI
KORPS / PROF / SPES : Pnb / Penerbang / Tempur
NRP / NBI : 506798
TANGGAL LAHIR : 08 Mei 1960
TEMPAT LAHIR : Raha
AGAMA : Islam
PENDIDIKAN UMUM :
SDN 7 RAHA LULUS TAHUN 1973
SMPN 1 RAHA LULUS TAHUN 1976
SMAN 1 RAHA LULUS TAHUN 1980
DIKMA / DIKBANGUM :
AAU ANGKATAN 1984
SEKKAU ANGKATAN 52 1992
SESKOAU ANGKATAN 35 1999
SESKO TNI ANGKATAN 31 2004
PPRA LEMHANAS ANGKATAN 44 2010
PENDIDIKAN MILITER (KURSUS) :
KDIT 1985
SEKBANG 1988
SEKOLAH INSTRUKTUR 1990
RIWAYAT PANGKAT :
27-09-1984 LETNAN DUA
01-10-1986 LETNAN SATU
01-10-1990 KAPTEN
01-10-1995 MAYOR
01-10-1999 LETNAN KOLONEL
01-04-2004 KOLONEL
10-05-2011 MARSEKAL PERTAMA TNI
13-05-2015 MARSEKAL MUDA TNI
Barhim mengatakan, jazirah Sultra kurang lebih terdiri 70 persen lautan dan 30 persen daratan. Namun optimalisasi potensi lautan masih belum signifikan. Lebih dominan terpusat pada aktivitas di tanah daratan. Artinya ini kondisi yang terbalik. Berangkat dari penalaran itu, kedepan jika diberi kepercayaan menjadi anggota DPR RI, maka hal yang paling sentral untuk disuarakan di pusat yakni memaksimalkan potensi kelautan yang didiami kekayaan bawah laut melimpah ruah tersebut.
"Pengelolaan daratan dan lautan mesti bersinergi. Penguatan akselerasi keduanya akan berimplikasi pertumbuhan ekonomi yang melejit tinggi. Terutama penataan infrastruktur yang memadai,kuat, dan tepat sasaran. Dan didukung sinergi, harmonisasi kolektif antara Bupati,Wali Kota dan Gubernur harus terjalin kompak," kata Barhim kepada Kendari Pos, Rabu (2/8).
Barhim menjelaskan, potensi Sultra dengan kekayaan sumber daya alam melimpah, khususnya di sektor pertanian, perikanan dan pertambangan, mesti menjadi perhatian serius bersama. Lebih eksplisitnya, harus didorong orang-orang yang memahami mengenai pengelolaan SDA, khususnya dalam penataan regulasi yang produktif untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Sultra. "Saya maju untuk mewakili masyarakat Sultra, menyuarakan apa yang menjadi aspirasi mereka ke pusat," tutur Barhim.
Pria asal Kabupaten Muna ini memandang Sultra adalah salah satu kawasan masa depan Indonesia. Dibalik itu, Indonesia sebagai negara kesatuan dengan sistem pemerintahan demokrasi, maka peran-peran pusat terhadap daerah tidak kecil. "Pada titik tersebut, harus ada wakil daerah di pusat yang mengetahui daerah itu sendiri sehingga bisa membangun komunikasi dan bersepakat bersama. Bagaimana menghadirkan terobosan inovatif mengembangkan berbagai potensi ekonomi untuk menghasilkan nilai ekonomi yang lebih besar," beber Barhim.
Menurut Barhim, jabatan hanyalah amanah dari sang maha pencipta. Jika dimanfaatkan sebaik-baiknya akan menjadi berkah dan amal kebaikan yang akan terus mengalir meski raga telah tiada di dunia. Sebaliknya, tatkala disalahgunakan hanya untuk kepentingan pribadi, kelompoknya saja dan membuat rakyat menderita maka yakin dan percaya hal itu akan menjadi malapetaka, baik di dunia maupun di akhirat.
"Prinsip saya jangan pernah menyakiti orang lain. Jabatan hanya sementara. Bekerja ikhlas, maksimal untuk mensejahterakan masyarakat. Dan ingat jangan pernah sombong kepada siapapun. Karena kita amat kecil di mata pencipta. Buatlah kisah kebaikan agar diceritakan yang baik. Dan berusaha mungkin tidak melakukan keburukan," tandasnya. (ali/adv).