Pengamat : Pemilih Pemula Rentan Dimobilisasi

  • Bagikan
Dr.Najib Husain

Pemilih Pemula di Sultra Capai 73.262 Jiwa

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kontestasi Pemilu dan Pilkada serentak 2024 bakal diramaikan suara pemilih pemula. Di Sultra, jumlah pemilih pemula mencapai puluhan ribu. Kelompok ini berada di kalangan siswa SMA/SMK dan mahasiswa. Suara kaum muda ini potensial jadi rebutan dalam kontestasi Pemilu 2024.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Sultra mencatat, sekira 73.262 jiwa populasi masuk dalam kategori pemilih pemula. Mereka telah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di wilayahnya, sehingga nanti dapat menyalurkan hak suaranya pada Pemilu 2024.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdukcapil Sultra, Muhammad Fadlansyah, mengatakan total 73.262 jiwa pemilih pemula tersebar di seluruh Sultra (rinciannya lihat grafis,red). "Jumlah terbanyak ada di Kota Kendari, sekira 9.310 orang dan terendah ada di Kabupaten Konawe Kepulauan, sekira 892 orang," ujarnya kepada Kendari Pos, Senin (16/1), kemarin.

Muhammad Fadlansyah menjelaskan, data pemilih pemula ini berdasarkan rata-rata usia di bawah 17 tahun hingga 18 tahun yang merupakan pemilih potensial dan belum melakukan perekaman KTP elektronik. "Kami sudah serahkan data pemilih pemula ke KPU. Termasuk data mereka yang pada saat hari pemungutan suara sudah berumur 17 tahun," ungkapnya.

Menurutnya, para pemilih pemula atau pemilih milenial ini adalah pemilih cerdas karena dominan orang-orang yang saat ini masih duduk di bangku SMA maupun bangku kuliah.


"Untuk memaksimalkan data pemilih pemula, kami turun jemput bola dengan merekam data siswa-siswi SMA/SMK di sekolah. Kami juga bersinergi dengan Dinas Dikbud Sultra untuk menyiapkan para siswa. Progres data yang dihasilkan, kami laporkan ke pusat setiap dua minggu," tutur Muhammad Fadlansyah.

Ia berharap pemilih pemula dapat menjadi cerminan pemilih cerdas pada Pemilu 2024. "Kalau kemarin kita masih mendengar beberapa isu money politic dan lain sebagainya yang mewarnai pemilu, harapan kita saat ini para pemilih pemula kita tidak terkontaminasi hal-hal itu,"pungkas Muhammad Fadlansyah.

Terpisah, pakar politik Sultra Dr. Najib Husain mengatakan, pemilih pemula berpotensi bermata dua. Artinya, kondisi pemilih pemula yang masih labil atau awam dari perpolitikan bisa cenderung dimobilisasi oleh oknum tertentu untuk tujuan politik semu.

Sebaliknya, jika KPU maksimal mengedukasi pemilih pemula dengan baik, maka kekhawatiran menjadi pemilih pragmatis bisa terendus. “Proses edukasi yang benar-benar menyentuh dan membangkitkan kesadaran pemilih pemula menjadi perihal esensial atau fokus utama. Mereduksi hal-hal yang dapat menjeremuskan pemilih pemula dari politik kotor yang dapat mencederai kredibiltas Pemilu,” kata Dr. Najib Husain kepada Kendari Pos, Senin (16/1).

Akademisi dari Universitas Halu Oleo itu menjelaskan, konsepsi edukasi terhadap pemilih pemula, mesti berbasis jangka panjang. Tidak berbasis proyek atau hanya menggugurkan kewajiban. Pada titik ini KPU harus meramu sistem pendidikan sosialisasi kepada pemilih pemula dengan metode mendalam, menyeluruh serta paripurna.

Bagi Dr.Najib Husain, celah sekecil apapun yang berpotensi sebagai jalan terjerumusnya pemilih pemula pada kondisi politik pragmatis, wajib ditutup rapat. Ketika misi tersebut benar-benar terealisasi dengan baik, outputnya dapat tercipta pelaksanaan pemilih yang demokratis. Nilai tambahnya, KPU bisa terkategori berhasil memberdayakan pemilih pemula dengan baik.

“Pemilih pemula dalam kondisi rentan. Belajar dari pemilihan sebelumnya, tak sedikit pemilih pemula mudah dimobilisasi hanya dengan iming-iming finansial dengan jumlah tertentu,” jelas doktor alumni Universitas Gajah Mada (UGM) itu.

Dr.Najib Husain mencontohkan, fenomena momentum politik pada Pilkada 2020, pemilih pemula yang merantau, misalnya di Kota Kendari. Mereka mudah dimobilisasi untuk pulang kampung hanya karena dijamin biaya pulang-pergi. Fakta tersebut tak bisa dipungkiri bahkan menjadi tontonan atau rahasia umum setiap momentum pemilihan.

Terkait puluan ribu pemilih pemula yang belum melakukan perekaman KTP elektronik, maka sinergi Dinas Dukcapil dengan KPU harus lebih ditingkatkan. Jangan sampai hingga tiba hari H pemilihan, masih banyak pemilih pemula yang belum memiliki KTP. Hal ini tentu merugikan penyelenggara dan sekaligus hak pemilih pemula tidak dapat tersalurkan saat pemilihan.

“Upaya jemput bola harus lebih ditingkatkan intesitasnya. Tidak hanya sebatas teori atau retorika saja bahwa sudah dilakukan jemput bola namun fakta di lapangan sangat lamban atau bahkan stagnan,” tandas Dr.Najib Husain. (rah/ali/b)

Suara Kaum Muda

SUARA POTENSIAL

PEMILIH PEMULA
-Kontestasi Pemilu dan Pilkada 2024 bakal diramaikan suara pemilih pemula
-Di Sultra, jumlah pemilih pemula mencapai puluhan ribu
-Dinas Dukcapil Sultra mencatat, sekira 73.262 jiwa pemilih pemula
-Kelompok ini berada di kalangan siswa SMA/SMK dan mahasiswa
-Suara kaum muda ini potensial jadi rebutan dalam kontestasi Pemilu 2024

DPT
-Puluhan ribu pemilih pemula ini mesti terakomodir dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)
-Nantinya, mereka dapat dapat menyalurkan hak suara pada Pemilu 2024
-73.262 jiwa pemilih pemula tersebar di seluruh Sultra
-Jumlah terbanyak di Kota Kendari, sekira 9.310 orang
-Jumlah terendah di Kabupaten Konawe Kepulauan, sekira 892 orang

RATA-RATA USIA
-Data pemilih pemula ini berdasarkan rata-rata usia di bawah 17 tahun-18 tahun
-Merea adalah pemilih potensial dan belum melakukan perekaman KTP elektronik
-Disdukcapil Sultra sudah serahkan data pemilih pemula ke KPU
-Termasuk data mereka yang pada saat hari pemungutan suara berumur 17 tahun
-Pemilih pemula/milenial ini, pemilih cerdas
-Mereka didominasi siswa SMA/SMK dan mahasiswa
-Mereka garda terdepan menghalau isu money politic

JEMPUT BOLA
-Disdukcapil Sultra memaksimalkan data pemilih pemula
-Disdukcapil turun "jemput bola" merekam data siswa SMA/SMK di sekolah
-Disdukcapil bersinergi dengan Dinas Dikbud Sultra untuk menyiapkan para siswa
-Progres data yang dihasilkan, dilaporkan ke pusat setiap dua minggu

BELUM REKAM E-KTP

DAERAH JUMLAH
Kota Kendari 9.310
Kab.Konawe Selatan 8.884
Kab.Konawe 7.750
Kab.Muna 7.491
Kab.Kolaka 5.884
Kota Baubau 4.669
Kab.Bombana 4.098
Kab.Buton Selatan 3.450
Kab.Wakatobi 3.438
Kab.Muna Barat 2.962
Kab.Kolaka Timur 2.959
Kab.Buton 2.732
Kab.Kolaka Utara 2.639
Kab.Buton Tengah 2.505
Kab.Buton Utara 2.310
Kab.Konawe Utara 1.289
Kab.Konawe Kepulauan 892

Total 73.262

SUMBER : DISDUKCAPIL SULTRA
DATA DIOLAH KENDAR POS

  • Bagikan

Exit mobile version