Kongres Internasional Ummusshabri Hadirkan Pemateri Dari 5 Negara

  • Bagikan

KENDARIPOS.COID -- MENYONGSONG Society 5.0, peranan pendidikan menjadi pengaruh besar, itu karena era tersebut teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri. Dimana kehidupan sangat berpengaruh kepada internet. Karena komponen utama adalah manusia, sehingga dunia pendidikan diharapkan bisa membentuk karakter SDM agar mampu mengendalikan teknologi dengan cakap. Dalam Ekspo Ummusshabri kali ini, menyelenggarakan Konggress internasional, dimana pematerinya adalah para pakar pendidikan dari lima negara diantaranya dari Malaysia, Filipina, Turki dan Thailand.

Seminar yang bertemakan Future Generation In Smart Society Era ini, membahas peranan dunia pendidikan menyambut society 5.0. Dimana pada era tersebut kehidupan manusia tergantung pada internet. Seminar ini diikuti ratusan para pendidik di Kota Kendari serta peserta lain baik dari provinsi lain dan negara lain secara online. Dr.H.Supriyanto, MA, Ketua Yayasan Ummusshabri mengemukakan tentang era society 5.0 ini mempersyaratkan tiga kemampuan utama. Yakni kreativitas, berfikir kritis, komunikasi dan kolaborasi. "Pendidikan memegang peranan penting dalam menyongsong smart society 5.0, karena pendidikan bertujuan mewujudkan masyarakat yang cerdas dan berkarakter. Dalam hal ini guru juga harus berperan menjadi role model," paparnya.

Demikian dengan Prof.Dr. Zuraidah Abdullah, P.h.D, yang memaparkan tentang pentingnya peranan guru menghadapi Society 5.0. Dimana dimasa tersebut sudah tidak butuh fasilitas fisik, karena semua bisa diperoleh dari internet. Dimana melakukan sesuatu hanya membutuhkan ujung jari, semuanya sudah tersedia. "Tapi peranan guru masih dibutuhkan, karena tugas seorang guru bukan hanya mentransfer konwledge kepada murid, namun peranan guru membentuk karakter dari pada anak itu sendiri. Contohnya saat pandemi covid 19, dimana orang tua mengeluh dengan proses belajar online, disitulah peranan guru sangat terasa," papar wanita berkacamata ini.

Gurubesar dari Universitas Malaka ini juga memaparkan, nantinya setiap masyarakat bisa mengakses pendidikan dari manapun itu. "Itu karena setiap orang dengan mudahnya mengakses informasi," pungkasnya.

Begitu pula dengan pemateri lainnya seperti Cadriye Sanli dan Cilem Disli dari Turki, (Bernadette B.Gultong dari Filipina, Donalson Chima dari Nigeria,serta pemateri dari Malaysia lainnya yaitu Dr. Khahar Saprani, Mohammad Musleh Yunus dan Khaelani Abdul Jalil. Mereka masing-masing membawakan materi tentang bagaimana upaya menyongsong Society 5.0.(Lis/adv)

  • Bagikan

Exit mobile version