Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo (Fisip UHO) ini menjelaskan, harapan meningkatnya partisipasi perempuan di Pemilu 2024, disinyalir terbuka lebar. Hal itu bisa dilihat saat ini banyak bertebaran pamflet maupun baliho dengan pernyataan politik menatap Pemilu 2024.
Di satu sisi, tidak sedikit kaum perempuan di Sultra yang mengemban amanah atau jabatan strategis di struktur partai maupun organisasi sayap partai. Hal itu menandakan kemajuan signifikan perpolitikan kaum perempuan di Sultra.
“Harapan baru tersebut, ketika mereka (kaum perempuan) terpilih, juga bisa menduduki posisi strategis di DPRD nanti. Termasuk yang terpilih sebagai wali kota atau bupati maupun wakilnya dapat menelurkan kebijakan yang dapat menjawab aspirasi kaum perempuan terutama yang berada di bawah garis kemiskinan,” jelas Dr.Najib Husain.
Ia menambahkan, saat ini tidak sedikit kaum perempuan yang menduduki jabatan strategis di DPRD. Seperti Farhana Malawangan misalnya yang menduduki Ketua Komisi II DPRD Provinsi. Kemudian ada Wa Ode Sariani Ilaihi yang mengemban jabatan sebagai Ketua DPRD Muna Barat dan lain-lain. Artinya, eksistensi mereka bisa menjadi patron atau teladan bagi perempuan pemula yang akan maju di Pemilu 2024.
“Salah satu kunci agar bisa tampil percaya diri di panggung politik, mesti memiliki kekuatan intelektual dan wawasan yang luas terkait politik itu sendiri," ungkap Dr.Najib Husain.
Selain itu, memiliki mental yang kokoh dan mampu mengemukakan pendapat atau gagasan cemerlang dengan perhitungan matang. "Sehingga ide yang dicetuskan, tidak berpotensi bias ketika didengar oleh kaum adam, tetapi menjadi salah satu rujukan penting untuk disetujui menjadi bagian program yang akan diejawantahkan kepada masyarakat,” tutup Dr.Najib Husain. (ali/b)
Merajut Asa Perempuan di Pemilu 2024