Adopsi Teknologi, Pemkot Kendari Ubah Sistim Layanan Rujukan

  • Bagikan
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir (kiri) menyerahkan bantuan sosial (Bansos) kepada Lansia penyandang disabilitas beberapa waktu lalu.


-Mudahkan Up Date Data Penerima Bansos

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Untuk mengoptimalkan pilar-pilar sosial, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari mulai mengadopsi sistem berbasis digital. Melalui sistem layanan rujukan terpadu (SLRT), proses pendataan di Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) yang masih menggunakan cara-cara manual akan ditinggalkan.

Asisten III Setda Kota Kendari Amir Hasan mengatakan Puskesos sebagai salah satu pilar sosial yang memiliki peran yang sangat penting di tengah-tengah masyarakat. Untuk itulah, mereka harus di-back up melalui sistem terintegrasi. Langkah ini bagian dari penguatan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Puskesos merupakan warga masyarakat yang memiliki kepedulian, wawasan dan komitmen pengabdian di bidang sosial. Makanya, mereka harus dilatih penggunaan SLRT ini. Sebab ini akan memudahkan kerja-kerja di lapangan," kata Amir Hasan saat pelatihan SLRT, Selasa (24/5).

Pada dasarnya, pemerintah terus mendorong peran Puskesos di tengah permasalahan sosial. Salah satunya dengan mendukung akselerasi gerakan peningkatan kapasitas Puskesos. Sebab peran Puskesos juga menjadi wadah untuk pengaduan termasuk meng-update Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menjadi dasar penerima bantuan sosial (Bansos).

"Seperti yang kita ketahui penanganan masalah sosial, baik kemiskinan, keterlantaran, maupun masalah sosial lainnya menjadi kerja dan tanggung jawab pemerintah," ujarnya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari Abdul Rauf mengatakan kegiatan ini diikuti 195 Puskesos, para lurah, tenaga kerja kesejahteraan tingkat kecamatan dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). Giat juga ini untuk memberikan penguatan SLRT kepada Puskesos se-Kota Kendari. Utamanya dalam penguatan pemahaman kapasitas para Puskesos terkait pemanfaatan teknologi untuk memudahkan pelayanan ke masyarakat.

"Para Puskesos ini mendapat materi dari beberapa komponen dan instansi yang terlibat sebagai pemateri seperti pihak inspektorat, BPJS, BPKP dan pendidikan. Melalui pelatihan ini baik pemerintah, Puskesos, pendamping dan pihak yang bersangkutan bisa sepemahaman dalam hal memfasilitasi masyarakat miskin mendapatkan bansos," ujarnya. (b/m1)

  • Bagikan

Exit mobile version