-Warga Sambut Antusias, Apresiasi Pemprov Sultra
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) terus mengebut pembangunan Jembatan Bailey yang berada di ruas jalan poros Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Samandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut).
Jembatan ini menjadi titik krusial, karena wilayah itu kerap terendam banjir, yang mengganggu akses transportasi masyarakat. Selama ini, saat musim hujan, masyarakat harus menggunakan pincara (alat transportasi darurat) untuk melewati jalur tersebut, dengan biaya yang tidak sedikit.
Ke depan, kalau Jembatan Bailey selesai dibangun, maka masyarakat pengguna jalan tak perlu naik pincara lagi.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) Sultra, Pahri Yamsul menjelaskan, pembangunan jembatan ini merupakan instruksi langsung dari Gubernur Sultra. Proyek sudah mulai dikerjakan dan ditargetkan rampung dalam bulan Juni ini.

"Kalau tidak terkendala cuaca, sebenarnya bisa lebih cepat selesai. Tapi di lapangan, cuaca cukup ekstrem dan ini menghambat pekerjaan," ujar Pahri Yamsul saat dihubungi, Selasa (3/6/2025).
Mantan Kadis Cipta Karya Sultra ini menambahkan, tingginya mobilitas kendaraan di jalur tersebut, juga turut memperlambat proses konstruksi.
Meski menghadapi berbagai kendala, Pahri menegaskan, pihaknya tetap optimistis Jembatan Bailey dapat selesai tepat waktu. Pembangunan ini diharapkan dapat mengatasi persoalan banjir yang kerap memutus akses jalan nasional dan mengganggu aktivitas warga.
"Pekerjaan terus kami kebut. Targetnya bulan ini selesai," pungkasnya.
Pemerintah Provinsi Sultra berharap, keberadaan jembatan ini akan menjadi solusi, dalam menjaga konektivitas jalan Trans Sulawesi di wilayah utara Konawe.
Disambut Antusias Masyarakat
Kehadiran Jembatan Bailey disambut antusias masyarakat pengguna jalan, yang selama ini terdampak langsung banjir tahunan di jalur tersebut.
Nurwati (45), warga Desa Samandete, mengaku sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah terhadap kondisi jalan poros Trans Sulawesi yang kerap terputus akibat banjir. Ia mengaku, masyarakat sudah lama menanti pembangunan jembatan tersebut.
“Kalau musim hujan, jalan di sini bisa lumpuh total. Kami sangat susah untuk ke kota atau ke kebun. Sekarang Alhamdulillah pemerintah sudah bangun jembatan. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih pada Pemprov Sultra, terutama pak gubernur,” ujarnya, Selasa (3/6/2025).
Hal senada disampaikan Muh Didin (38), seorang sopir truk lintas kabupaten yang kerap melintasi jalur tersebut. Menurutnya, banjir di kawasan Samandete kerap membuat pengemudi terlantar berjam-jam. Bahkan ada yang bermalam di lokasi karena jalan tak bisa dilalui.
“Jembatan ini memang sangat dibutuhkan. Sebab, ini jalur utama penghubung antar daerah. Kalau terputus, semua ikut susah, bukan hanya warga sekitar tapi juga pengusaha, pedagang, dan sopir seperti saya. Salut untuk Pemprov Sultra yang cepat tanggap,” kata Didin.