Bisnis “Lendir” Tipu-tipu Lewat MiChat

  • Bagikan
Personel Polsek Baruga mengamankan para pelaku penipuan lewat MiChat. Dalam melakukan aksi, pelaku menawarkan jasa PSK sebagai teman kencan.


-Uang Raib, Hasrat Tidak Tersalurkan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Prostitusi terselebung melalui platform MiChat sudah menjadi rahasia umum. Bisnis "lendir" ini cukup diminati para penjaja seks. Kondisi ini pun dimanfaatkan oknum tertentu. Bak mucikari profesional, mereka menipu pelanggan dengan menawarkan jasa PSK. Setelah duit sebagai tanda jadi telah ditransfer, PSK yang dijanjikan tak kunjung datang

Kasus penipuan jasa PSK tengah ditangani Polsek Baruga. Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil mengedus empat pemuda yang diduga terlibat aksi tipu-tipu penuntas syahwat. Mereka adalah D, G, T dan A.

Kapolsek Baruga AKP Marjuni melalui Wakapolsek Baruga AKP Richard H. Sihombing mengungkapkan sejauh ini pihaknya baru menerima laporan secara lisan dari warga.

"Sudah ada laporan secara lisan dari masyarakat, namun ketika diminta membuat pengaduan resmi, mereka urung karena kerugian dinilai kecil, sekitar ratusan ribu hingga dua juta rupiah," jelas Richard kemarin.

Kasus ini mencuat setelah seorang pria melapor menjadi korban penipuan dengan modus “booking out” (BO) melalui aplikasi MiChat. Korban mengaku telah mentransfer uang sebesar Rp 900 ribu kepada dua wanita yang ditemuinya di sebuah penginapan di Baruga. Setelah uang diserahkan, kedua wanita tersebut menghilang.

Salah satu perempuan yang ditemui korban mengaku bernama Echa. Setelah menerima uang, Echa meninggalkan lokasi dan rekannya turut menghilang. Tak lama kemudian, korban kembali dihubungi pria yang mengaku bernama Tompel dan diduga sebagai koordinator para wanita tersebut. Korban diarahkan ke hotel lain dan kembali dimintai uang sebesar Rp 500 ribu.

Polisi telah mengamankan dua perempuan yang diduga terlibat. Dari hasil pemeriksaan awal, keduanya mengaku diperintah oleh seorang pria berinisial T, yang diyakini sebagai pengendali akun MiChat dan dalang di balik aksi penipuan tersebut.

"T adalah orang yang menjalankan akun MiChat dan memberi arahan kepada para wanita. Korban berkomunikasi dengan akun tersebut, lalu diarahkan bertemu perempuan lain," ujar Richard.

Penyelidikan terhadap para pemuda yang diduga terlibat masih berlangsung. Polisi membuka kemungkinan adanya pelaku lain dalam jaringan tersebut. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap modus penipuan digital, terutama yang melibatkan aplikasi komunikasi. (c/abd)

  • Bagikan