Hal itu merupakan langkah baik. Sebab IDSD ini memiliki indikator atau parameter yang komplet. Semua urusan pemerintahan ada di dalam sistem tersebut. "Kami Pemprov juga akan menggelar kegiatan serupa, karena memang ini tindak lanjut mulai pusat hingga daerah. Sebab untuk mengetahui seperti apa kondisi daerah, lihatlah IDSD," kata Isma.
Sementara itu Kepala Brida Konsel, Hj. Marwiyah Tombili, mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Bimtek yang diikutinya di Bandung pada tahun 2024 lalu. Ia menyadari pentingnya benar-benar mengetahui kondisi pemerintahan.
"Terima kasih kepada pimpinan kami atas terselenggaranya kegiatan ini dan seluruh pihak termasuk pemateri yang hadir langsung mendampingi, termasuk dari BRIN," terangnya. Marwiyah mengakui, melalui IDSD, bisa melihat kemampuan daerah itu seperti apa. "Yang sudah bagus dipertahankan bahkan ditingkatkan, dan kelemahan kelemahannya diperbaiki," tutur Marwiyah.
Sederhananya, kata ia, Konsel dapat melihat potret diri seobjektif mungkin. Kegiatan ini menjadi ruang belajar kolektif lintas sektor, untuk menyamakan persepsi tentang bagaimana mengukur dan memperbaiki posisi daerah dalam peta persaingan nasional. "IDSD bukan sekadar angka. Ia adalah alat baca, sekaligus peta jalan. Ini adalah langkah untuk membangun kebijakan baik program dan kegiatan yang berbasiskan data, sesuai kondisi daerah," ungkapnya. (b/ndi)