"Kami berharap kolaborasi antara Dekranasda, BI dan seluruh pemangku kepentingan terus berlanjut demi kemajuan industri kerajinan daerah,” harapnya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra, Rahadian Triaji, menekankan program ini merupakan wujud sinergi BI dan pemerintah daerah dalam penguatan UMKM. Tak hanya mengurus makro ekonomi, BI juga punya perhatian besar pada pelestarian budaya dan penguatan ekonomi lokal.
"Tantangan global saat ini justru bisa dimanfaatkan sebagai peluang oleh industri wastra. Wastra Sultra berpotensi menjadi alternatif fashion yang berkelanjutan dan bernilai tinggi,” ungkapnya.
Program ini akan berlangsung selama 14 hari, dari 16 hingga 29 April 2025, dengan dua kelas utama yaitu Tata Busana dan Produksi. Peserta akan mendapat pelatihan intensif menggunakan tekstil tradisional Sultra dan didampingi mentor berpengalaman.
Kepala BPVP Kendari Amran mengungkapkan lembaganya kini hadir dengan cakupan pelatihan yang lebih luas sejak bertransformasi dari Balai Latihan Kerja (BLK). Di sisi lain, pihaknya siap menjadi mitra pelatihan vokasi bagi masyarakat Sultra.
“Kami memperkenalkan skema pelatihan kejuruan seperti Listrik, Otomotif, Welding, TIK, Garmen, Pariwisata, hingga Barista yang kini paling diminati karena permintaan tinggi di sektor kuliner,” ujarnya. (b/rah)
