Pengendara Resah, Sudah Sepekan Jalur Trans Sulawesi Masih Tergenang

  • Bagikan
Tim BPJN Wilayah Sultra memaksimalkan mitigasi di jalur trans Sulawesi di Desa Samandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut) yang masih tergenang banjir. Saat ini, masih banyak warga atau pengendara “terjebak” di sana, menunggu antrian naik pincara.

Sementara itu, hingga kemarin, sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat terlihat terhenti di jalur tersebut. Pengendara tampak menunggu giliran untuk menggunakan rakit agar bisa menyeberang.

Kendaraan-kendaraan tersebut sebagian besar terjebak dalam antrian panjang yang memakan waktu 30 menit hingga 45 menit, sebelum naik pincara.

Nestapa Pengendara, Bahagia Warga

Ada dua hal kontradiktif di lokasi banjir yang terjadi dalam waktu bersamaan. Di satu sisi, pengendara harus mengelus dada karena mesti keluarkan duit untuk lewat di jalur tersebut.

Namun, di sisi lain, pemilik pincara atau warga yang membantu menyeberangkan kendaraan meraup untuk rupiah.

Pengakuan salah satu warga, bersama rekan-rekannya, bisa meraup belasan juta sehari dari Pincara tersebut. "Ini sudah enam hari berjalan. Hitung saja, kalau satu mobil minimal Rp 600 -800 ribu sekali melintas," ujarnya.

Memang kalau dihitung secara kasat mata, potensi ekonomi di lokasi pincara bisa sampai puluhan bahkan ratusan juta rupiah dalam sepekan banjir terjadi.

Hitungan sederhananya, kalau satu mobil dihitung rata-rata Rp 600 ribu, kemudian dikalikan 30 mobil misalnya, setiap harinya. Maka, didapatkan hasilnya Rp 18 juta. Lalu dalam sepekan, bisa mencapai Rp 126 juta. Itu baru mobil. Kalau dihitung dengan kendaraan roda dua, tentu lebih banyak lagi.

  • Bagikan