--Kemenag Sultra Pantau Hilal di Pantai Bahari Kolaka
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Bulan suci Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi tinggal menghitung hari. Masyarakat Sultra kini menanti kepastian jatuhnya awal Ramadan 1446 Hijriah. Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersiap memantau hilal untuk menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah. Pemantauan ini dijadwalkan pada Jumat, 28 Februari 2025, di Pantai Bahari, Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka.
Hasil pemantauan hilal akan menjadi pertimbangan penting dalam sidang Isbat yang menentukan dimulainya ibadah puasa bagi umat Islam di Sultra. Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sultra, Muhammad Saleh, mengatakan lokasi pemantauan hilal dipilih dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk kondisi geografis dan visibilitas langit. "Pantai Bahari dipilih karena diharapkan dapat memberikan visibilitas yang optimal untuk pengamatan hilal," ujarnya kepada Kendari Pos, Selasa (25/2/2025).
Tim pemantau hilal dari Kemenag Sultra terdiri dari para ahli astronomi dan agama. Mereka akan menggunakan peralatan canggih untuk mengamati posisi hilal setelah matahari terbenam. Data yang dikumpulkan akan diverifikasi dan dianalisis sebelum disampaikan ke pemerintah pusat sebagai bahan pertimbangan sidang Isbat.
Kepala Kemenag Sultra, Muhammad Saleh mengimbau masyarakat Sultra untuk bersabar dan menunggu pengumuman resmi pemerintah terkait penetapan awal Ramadan.
"Mari kita semua menunggu hasil sidang isbat dan keputusan pemerintah. Ini sesuai dengan fatwa MUI Nomor 2 tahun 2004 tentang penetapan awal bulan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah," imbuhnya.
Ia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa. Ia berharap proses pemantauan hilal dan sidang isbat dapat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang terbaik bagi seluruh masyarakat. "Semoga kita semua dapat memulai Ramadan tahun ini bersama-sama," harapnya.
Berdasarkan data hisab, ijtimak (konjungsi) bulan dan matahari diperkirakan terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB. Prediksi astronomis menunjukkan potensi terlihatnya hilal, dengan ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia diperkirakan antara 3 5,91 hingga 4 40,96 , dan sudut elongasi antara 4 47,03 hingga 6 24,14 .
Namun, Muhammad Saleh menegaskan keputusan akhir tetap bergantung pada hasil sidang Isbat dan pengumuman resmi dari Menteri Agama. "Meskipun secara astronomis ada indikasi kuat, kita tetap harus menunggu hasil sidang isbat. Keputusan tersebut akan menjadi pedoman bagi seluruh umat Islam di Indonesia," pungkasnya. (ags/b)