KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Afirudin Mathara, SH.,MH. resmi menjabat sebagai Bupati Buton Utara (Butur) bersama Wakilnya, Rahman, SKM.,M.Kes. Keduanya telah dilantik oleh Presiden RI, Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta. Mereka akan memimpin dan menahkodai Butur selama lima tahun ke depan, hingga 2030.
Pelantikan secara serentak tersebut menjadi yang pertama dalam sejarah Indonesia dan dilakukan langsung oleh presiden. Pasca dilantik, Afirudin tak langsung pulang ke otoritanya. Ia masih akan mengikuti agenda yang telah dijadwalkan Kementrian Dalam Negeri. Sebab para gubernur, bupati dan wali kota akan ke Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, sejak 21 Februari.
"Sesuai arahan presiden, para wakil gubernur, wakil bupati dan wakil wali kota diperintahkan untuk kembali ke daerah masing-masing untuk menjalankan tugas pemerintahan. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kekosongan tugas-tugas pemerintahan," jelas Afirudin, Jumat (21/2).
Sebelumnya, usai dilantik sebagai Bupati Butur, Afirudin mengaku akan segera menata pemerintahan agar bekerja maksimal untuk pelayanan publik.
"Kami (Afirudin-Rahman) berkomitmen membangun Butur menjadi lebih berkembang," ungkap Ketua DPC Gerindra Butur tersebut, dalam keterangan tertulisnya.
Dalam upaya mewujudkan Butur yang lebih baik, Afirudin mengusung sejumlah program unggulan yang menjadi fokus utama dalam kepemimpinannya. Termasuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Ia juga bertekad menciptakan lapangan kerja berbasis potensi ekonomi unggulan daerah.
"Kami akan memaksimalkan potensi sektor pertanian, perikanan dan pariwisata. Selain itu, akan melakukan reposisi dan revitalisasi peran Perusahaan Daerah (Perusda) serta mendorong hilirisasi sektor pertanian dan perikanan guna meningkatkan pemasukan daerah. Tentu saja juga akan meningkatkan pembangunan infrastruktur agar masyarakat dapat menikmati akses yang lebih baik ke berbagai layanan publik dan ekonomi. Kami berkomitmen untuk menjaga serta mengembangkan nilai-nilai sosial dan budaya lokal agar tetap lestari di tengah modernisasi," paparnya, panjang lebar. (b/had)
