Usul Tambah Kuota BBM Nelayan

  • Bagikan
Ilustrasi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Tiap tahun, Kota Kendari kebagian kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Kuota bahan bakar ini tidak hanya diperuntukan untuk kendaraan bermotor, tapi juga nelayan. Tahun 2024 lalu, Kendari kebagian kuota sebesar 800 Kiloliter (KL). Seiring bertambahnya kapal nelayan yang beroperasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari pun mengajukan adanya tambahan kuota.

Kepala Dinas Perikanan Kota Kendari Imran Ismail menjelaskan pembelian BBM bersubsidi khusus nelayan tersedia di tiga Stasiun Pengisian BBM Nelayan (SPBN). Tiga SPBN itu berada di Pelabuhan Perikanan Samudera dengan kuota 400 KL. Kedua, di Lapulu dengan kuota 310 KL dan terakhir di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dengan kuota 280 KL.

“Jadi, total kuota BBM bersubsidi untuk nelayan di Kendari adalah sekitar 800 KL. Dan angka ini sudah berjalan selama dua tahun terakhir,” ungkapnya kemarin.

Pada awalnya, jumlah kuota cukup untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar nelayan. Namun dengan adanya lebih dari 300 kapal nelayan yang beroperasi setiap bulannya, kuota yang ada sudah tak mencukupi. Untuk itu, pihaknya telah mengajukan permohonan penambahan kuota BBM kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina.

“Usulan penambahan kuota ini kami ajukan untuk memastikan kebutuhan BBM nelayan di Kendari dapat terlayani dengan baik. Namun, hingga sekarang belum ada tanggapan dari pihak kementerian dan Pertamina,” katanya

Sebagai upaya alternatif, Dinas Perikanan Kota Kendari mendorong pengembangan SPBN baru melalui koperasi nelayan yang ada di Kota Kendari. Salah satu koperasi sudah menyambut baik usulan tersebut dan sedang dalam proses pengurusan perizinan untuk membuka SPBN baru.

“Kami sudah mengeluarkan rekomendasi untuk pengembangan SPBN baru dan koperasi yang bersangkutan tengah mengurus izin yang diperlukan,” ujarnya.

Proses perizinan ini, sedang dalam tahap pengurusan di kementerian. Koperasi yang akan membuka SPBN baru sudah menyiapkan segala fasilitas yang diperlukan, termasuk lokasi dan pendanaan. Salah satu syarat utama untuk mendirikan SPBN adalah menyiapkan modal yang akan dititipkan di Pertamina agar bisa mendapatkan kuota BBM yang cukup. (b/iky)

KUOTA BBM NELAYAN BERSUBSIDI

  1. DUA TAHUN TERAKHIR 800 KL
  • Didistribusi di 3 SPBN di Kendari
  •  Pelabuhan Perikanan Samudera dengan kuota 400 KL
  • SPBN Lapulu dengan kuota 310 KL

2. BERTAMBAHNYA KAPAL NELAYAN MENYEBABKAN KUOTA TAK LAGI MENCUKUPI

  • 300 Lebih Kapal Nelayan Beroperasi Tiap Bulannya
  • Dinas Perikanan Telah Mengajukan Tambahan Kuota ke Kemen ESDM dan Pertamina
  •  Usulan Belum Mendapat Respon

3. PEMKOT DORONG PENGEMBANGAN SPBN BARU MELALUI KOPERASI NELAYAN.

-Pengurusan izin mulai Diproses di Kementerian

  • Bagikan

Exit mobile version