--Takziah Malam Ketiga
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Doa dan khatam Alquran 30 juz mengantar kepergian almarhum HM Alwi Hamu, Chairman Fajar Group. Malam ketiga takziah almarhum HM Alwi Hamu yang dipimpin Ustadz Agus Sugito, dengan pembacaan khatam Alquran oleh santri Pondok Pesantren Ummushabri Kendari berlangsung khidmat di Aula Graha Pena Kendari Pos, kemarin. Takziah disampaikan oleh Ust. Anwar.

Direktur Kendari Pos, Irwan Zainuddin, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengenang sosok almarhum. “Bapak HM Alwi Hamu wafat di usia 80 tahun, umur yang sangat panjang. Semoga perjalanan beliau dimudahkan dan dilapangkan, segala dosanya diampuni, dan semua pahalanya dilipatgandakan,” ungkap Irwan.
Irwan berharap amal baik yang diberikan kepada karyawan Fajar Group dan orang-orang yang pernah berinteraksi dengan almarhum dapat menjadi amal jariyah.
Ia menggambarkan almarhum sebagai pemimpin yang rendah hati dan sangat peduli terhadap karyawannya. “Bapak Alwi Hamu adalah sosok pemimpin yang tidak birokrasi (low profile), sangat kebapakan, mengayomi kita semua, dan tidak membeda-bedakan status,” kenangnya.
Semua karyawan dianggap sebagai anaknya. Ia menambahkan selama bertahun-tahun bekerja dekat dengan almarhum di Makassar, ia banyak belajar tentang kepemimpinan, terutama mengenai tanggung jawab.
“Saya kesekian tahun jalan dengan beliau dan hampir tiap hari bersama di Makassar, banyak hal yang saya dapatkan terutama pengetahuan kepemimpinan beliau. Beliau mengajarkan kepada saya banyak hal terutama masalah tanggung jawab,” tuturnya.
Keteladanan almarhum juga terlihat dari pujian yang diberikan oleh para kolega saat pemakaman. Irwan menuturkan, pada saat dimakamkan, semua koleganya memberikan pujian tentang beliau di mata publik.
Salah satu hal yang paling menginspirasi adalah persahabatan almarhum dengan Jusuf Kalla dan Aksa Mahmud yang telah terjalin selama lebih dari 60 tahun.
“Ada satu kenangan yang mungkin sulit dicontoh dari beliau. Beliau memiliki sahabat tiga orang, yakni Pak Jusuf Kalla dan Pak Aksa Mahmud. Mereka berteman selama 60 tahun lebih, saling mendukung, tanpa memandang perbedaan, hingga Pak Alwi Hamu wafat. Ini yang mungkin sulit kita ikuti,” kata Irwan.
Ia berharap kisah persahabatan almarhum dapat menjadi teladan. “Ini contoh yang baik bagi kita. Mudah-mudahan ke depan kita bisa sama-sama menjadikan teladan bagi kita bahwa pertemanan itu penting. Meskipun ada perbedaan, tapi persaudaraan itu penting,” pungkasnya. (ags/adv)