Sultra Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional

  • Bagikan
La Ode Muhammad Rusdin Jaya

Distanak Sultra Bakal Cetak 5.726 Hektar Lahan Sawah Baru--

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sultra terus menunjukkan komitmennya, dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, menjelaskan, langkah-langkah strategis yang dirancang, untuk menjadikan Sultra sebagai salah satu daerah penopang produksi pangan nasional pada tahun 2025.

Sebagai provinsi prioritas, Sultra ditargetkan memproduksi 30.726 ton benih pada 2025. Target ini didukung oleh program bantuan benih yang telah disalurkan pada 2024 lalu. Selain itu, alokasi 6.173 unit pompanisasi tadah hujan dan tambahan 1.967 unit dari Direktorat Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian.

La Ode Muhammad Rusdin Jaya menegaskan, Sultra siap memaksimalkan peran strategisnya. "Kami terus berkoordinasi dengan Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara dan Sekretaris Daerah Sultra, untuk memperkuat infrastruktur pertanian dan mendukung peningkatan produksi pangan," ujar Rusdin Jaya kepada Kendari Pos, Rabu (15/1/2025).

Salah satu program unggulan Distanak Sultra adalah pencetakan 5.726 hektar lahan sawah baru pada 2025. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi padi, guna memenuhi kebutuhan masyarakat Sultra. Sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan beras dari luar daerah.

“Nantinya, pembukaan lahan ini akan dilakukan di wilayah yang memiliki potensi tinggi untuk pengembangan sawah. Dengan Kabupaten Kolaka Timur sebagai daerah prioritas,” jelasnya.

Ia menambahkan, daerah lain yang memenuhi kriteria juga akan mendapat perhatian dalam program ini. Program cetak sawah baru ini dirancang untuk menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan. Distanak Sultra telah menyiapkan langkah-langkah persiapan, seperti penyediaan benih unggul, pembangunan saluran irigasi, serta distribusi pupuk dan alat pertanian modern.

“Kami memastikan, semua kebutuhan petani akan terpenuhi, sehingga proses pembukaan lahan dan penanaman padi dapat berjalan tanpa kendala,” ungkapnya.

Menurut Rusdin, keberhasilan program ini tidak terlepas dari sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan koordinasi yang baik, Sultra diharapkan mampu menjadi salah satu daerah penghasil beras utama di Indonesia.

“Ini adalah wujud komitmen bersama untuk mendukung swasembada pangan nasional. Sinergi dan implementasi program strategis ini menjadi langkah signifikan dalam menjawab tantangan ketahanan pangan,” ucapnya.

Selain meningkatkan produksi padi, program cetak sawah ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, khususnya para petani. “Pengelolaan lahan secara berkelanjutan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal,” terangnya.

Dengan optimisme tinggi, Distanak Sultra menargetkan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi pangan nasional. Program ini menjadi bukti nyata bahwa Sultra siap mendukung swasembada pangan dan menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan di masa depan.

“Kami yakin, Sultra mampu menjadi salah satu daerah penghasil beras yang dapat diandalkan di Indonesia,” imbuhnya. (b/rah)

Peningkatan Produksi
Pangan Sultra 2025

Target Produksi Benih
-Sebanyak 30.726 ton pada tahun 2025
-Sumber dana dari program bantuan benih 2024

Peningkatan Infrastruktur Pertanian
-Pompanisasi Tadah Hujan sebanyak 6.173 unit
-Tambahan dari PSP 1.967 unit

Program Pencetakan Sawah Baru
-Luas lahan sawah baru: 5.726 hektar
-Daerah prioritas: Koltim dan wilayah berpotensi lainnya

Infrastruktur Pendukung
-Ketersediaan benih unggul
-Saluran Irigasi

  • Pupuk
    -Alat pertanian

Dampak Ekonomi
-Membuka peluang ekonomi baru bagi petani
-Menargetkan swasembada pangan dan kemandirian pangan di Sultra

SUMBER DATA: DISTANAK SULTRA (DIOLAH KENDARI POS)

  • Bagikan

Exit mobile version