Pekarangan Rumah Mesti Ditanami Pangan Lokal

  • Bagikan
Kepala Dinas Ketahan Pangan Mubar, La Ode Aka.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat (Mubar) mendorong pemanfaatan pekarangan rumah warga menjadi lahan pertanian. Hal itu seiring dengan kondisi pekarangan rumah masyarakat Mubar yang rata-rata cukup luas. Sehingga sangat potensi dimanfaatkan untuk ditanami berbagai komoditas pangan lokal dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.

“Kita terus mendorong supaya pangan-pangan lokal ini dibudidayakan. Sepert, jagung, ubi kayu, ubi jalar dan sayur-sayuran termasuk cabai. Jadi memang kita berharap kepada masyarakat agar pekarangannya dikelola jadi lahan pertanian dan ditanami pangan lokal. Jangan dibiarkan kosong dan ditumbuhi rumput,” kata Kepala Dinas Ketahan Pangan Mubar, La Ode Aka.

Pihaknya terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pangan lokal. Hal itu perlu dibudidayakan dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional. Makanya, lahan-lahan milik warga termasuk pekarangan yang luas agar diolah menjadi lahan pertanian. “Kita melakukan edukasi tentang bagaimana pentingnya pangan lokal sehingga dapat mengurangi angka stunting di daerah. Kemudian selain sebagai cadangan pangan, pangan lokal kita juga bisa dijual di pasar untuk membantu memenuhi kebutuhan biaya hidup,” terangnya.

La Ode Aka mengungkapkan saat ini mayoritas masyarakat menjadikan beras sebagai sumber makanan utama. Keberadaan pangan lokal seperti jagung dan ubi-ubian tidak lagi dijadikan sebagai sumber makanan utama. Padahal beras, jagung dan ubi-ubian sama-sama mengandung karbohidrat. Sementara di zaman dahulu jagung dan ketela pohon menjadi stok dan makanan utama.

“Sekarang ini kalau hanya sekadar makan jagung atau ubi orang mengaku belum makan atau belum kenyang karena belum makan nasi. Nah hal ini yang perlu kita berikan pemahaman bahwa nasi, jagung dan ubi sama saja, sama-sama karbohidrat,” ucapnya.

Sebenarnya apa yang dikonsumsi sejak dulu dan sekarang ini adalah pangan. Baik dari pangan tumbu-tumbuhan, hewani dan air minum. Termasuk beras, jagung dan ubi, sama saja sebagai sumber kaborhirat tinggi,” tutup Kadis Ketahanan Pangan Mubar itu. (ahi/b)

  • Bagikan

Exit mobile version