Menurutnya, bus sekolah itu akan difungsikan bagi siswa di wilayah kecamatan yang tidak terjangkau angkutan massal. "Di Kecamatan Besulutu, banyak anak-anak sekolah berjalan kaki menuju ke sekolah. Begitu pula di Kecamatan Puriala, Morosi, Abuki dan Pondidaha. Itu sasaran kami untuk pengadaan bus sekolah ke depannya. Rencana sasaran kami pada 8 kecamatan," tutur Hj.Werweti.
Ia berharap, pemerintah pusat melihat kebutuhan bus di Konawe. Sebab, sudah saatnya angkutan massal perkotaan diterapkan di Kabupaten Konawe. "Kabupaten Konwe ini di kelilingi kawasan industri. Praktis, volume kendaraan akan bertambah. Jadi mulai sekarang diatur sistem transportasi massal," imbuh Hj.Werweti.
Selain itu, Kabupaten Konawe merupakan wilayah perlintasan kendaraan lintas provinsi sehingga berkontribusi pada kepadatan lalu lintas. "Kepadatan lalu lintas kendaraan ini sangat rawan terhadap potensi kecelakaan lalu lintas," tegas Hj.Werweti.
Kebutuhan akan angkutan massal atau bus sekolah itu sangat penting mengingat saat ini banyak siswa menggunakan sepeda motor dn sepeda listrik ke sekolah. "Kondisi ini kan berbahaya bagi siswa. Jadi bus sekolah sangt penting untuk mobilisasi siswa ke sekolah. Pemerintah hadir menyiapkan angkutan massal untuk masyarakat," kata Hj.Werweti. (din)