Kendala Akses Internet, Terapkan Absensi Digital

  • Bagikan
ABSENSI DIGITAL : Pengaplikasian absensi elektronik untuk pendataan dan pengelolaan kehadiran harian peserta didik yang mulai diterapkan di SMPN 1 Wawonii Timur, Konkep.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Perkembangan teknologi yang kian pesat membuat sejumlah instansi, baik pemerintah maupun swasta ikut melakukan inovasi untuk beradaptasi. Hal tersebut juga diterapkan di SMPN 1 Wawonii Timur, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) dengan mulai mengaplikasikan absensi elektronik untuk pendataan dan pengelolaan kehadiran harian peserta didik.

Kepala SMPN 1 Wawonii Timur, Ansarullah Thamrin Mardhan, S.Pd. Gr., mengatakan, penerapan penggunaan absensi elektronik untuk pendataan dan pengelolaan kehadiran harian peserta didik dilakukan setelah melalui sejumlah uji coba, sejak tanggal 10 dan 11 Januari 2025. Simulasi tersebut dilakukan untuk memberikan pemahaman dan pengalaman awal kepada peserta didik, sehingga mampu memahami serta melakukan absensi secara mandiri.

"Berdasarkan pantauan guru, pada hari kedua pelaksanaan simulasi, dengan adanya absensi sistem barcode ini, sebagian besar peserta didik lebih cepat datang ke sekolah. Meski terletak di wilayah terpencil di Desa Munse Indah dan sulit mengakses internet, namun inovasi-inovasi berbasis digital terus kami lakukan," ujar Ansarullah Thamrin Mardhan, Selasa (14/1).

Ia mengungkapkan, perangkat digital itu menggunakan aplikasi sistem absensi barcode (Sabar) yang merupakan hasil pengembangan guru di Konkep. "Dalam sistem ini, peserta didik SMPN 1 Wawonii Timur melakukan absensi datang dan pulang dengan cara scan barcode pada kartu pelajar masing-masing. Saat scan, dilayar monitor akan ditampilkan foto, data peserta didik, jam datang dan jam pulang, status datang terlambat atau sesuai waktu, serta poin perolehan," jelasnya.

Ia menambahkan, poin yang tercatat untuk masing-masing peserta didik selanjutnya dapat bertambah atau berkurang setiap harinya. Penambahan poin jika peserta didik datang sesuai waktu yang ditentukan, sedangkan pengurangan poin jika peserta didik datang terlambat, cepat pulang atau tidak melakukan absensi.

"Poin ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk memberikan penghargaan kepada peserta didik di tiap akhir semester," jelasnya. Ansarullah Thamrin Mardhan mengungkapkan, beberapa manfaat dari penggunaan absensi elektronik dengan sistem barcode tersebut diantaranya lebih efektif dan efisien, pengelolaan dan pelaporan dapat dilakukan dengan cepat serta akurat, meningkatkan kedisiplinan, motivasi, hingga tanggung jawab peserta didik.

Selain itu akan meningkatkan kemampuan numerasi peserta didik dengan adanya sistem poin dan menanamkan budaya antre agar mampu menghargai waktu serta hak-hak orang lain. "Aplikasi ini akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan sekolah. Kedepannya, akan dapat diakses orang tua peserta didik menggunakan smartphone sehingga bisa ikut memantau kehadiran anaknya dalam hal waktu tiba dan pulang sekolah," pungkas Ansarullah Thamrin Mardhan. (c/jib)

  • Bagikan